JAKARTA,iNewsSerpong.id - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau rights issue Rp24 triliun. Penambahan modal tersebut akan digunakan untuk membayar utang.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMI akan menerbitkan sebanyak 200 miliar saham seri C dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana Rp24 triliun atau USD1,6 miliar pada kurs tukar Rp15.000 per USD1 yang telah disepakati antara perseroan dan pemodal.
“Sehubungan dengan rencana PMTHMETD, perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada hari Selasa, 11 Oktober 2022,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (3/9.2022).
Manajemen BUMI menjelaskan, aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka memperbaiki posisi keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a dapat dilakukan sepanjang memenuhi kondisi antara lain, apabila suatu perusahaan tersebuka mempunyai modal kerja bersih negatif dan mempunyai liabilitas melebihi 80 persen dari aset perusahaan terbuka pada saat RUPS yang menyetujui PMTHMETD tersebut.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan hingga Juni 2022, modal kerja BUMI masih tercatat minus USD1,92 miliar yang berasal dari perhitungan total aset lancar konsolidasian perseroan sebesar USD989,43 juta, dikurangi total liabilitas jangka pendek konsolidasian perseroan sebesar USD2,91 miliar.
Kemudian, rasio total kewajiban konsolidasi sebesar USD3,57 miliar terhadap total aset konsolidasi perseroan yang sebesar USD4,46 miliar yakni sebesar 80,1 persen atau melebihi 80 persen.
Adapun, dana hasil private placement ini akan digunakan perseroan untuk melakukan penyelesaian kewajiban perseroan berupa pembayaran Utang PKPU kepada kreditur, jugatambahan modal kerja dan pembayaran biaya-biaya terkait restrukturisasi utang dan pelaksanaan private placement.
“Sehingga setelah pembayaran kewajiban, posisi keuangan perseroan akan mengalami perbaikan dengan meningkatnya rasio likuiditas dan juga rasio solvabilitas perseroan,” lanjut manajemen.
Aksi korporasi ini rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2022 mendatang. Dengan private placement, persentase kepemilikan saham seluruh pemegang saham perseroan akan terdilusi sampai dengan sebesar-besarnya 58,8 persen
Manajemen BUMI menyebutkan, pemodal dalam aksi korporasi ini adalah suatu badan hukum yang akan melakukan penyetoran modal kepada perseroan melalui PMTHMETD, serta memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan, karena pemodal merupakan pihak terafiliasi dari pemegang saham pengendali perseroan.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait