JAKARTA,iNewsSerpong.id – Pemerintah Jepang dibuat was-was dengan kondisi Inflasi yang meningkat. Di Agustus ini inflasi tembus 2,8 persen, tertinggi semenjak 1991.
Hal ini kemudian membuat pusing bank sentral karena perlu melanjutkan stimulus moneter ketika inflasi jauh di atas target 2%.
Mengutip Bloomberg, Selasa (20/9/2022), harga konsumen (IHK) tidak termasuk makanan segar naik 2,8% pada Agustus ini dibanding tahun lalu, berdasarkan laporan Kementerian Dalam Negeri.
Analis sebelumnya telah memperkirakan kenaikan IHK 2,7%. Itu adalah yang terkuat sejak 1991, kecuali efek kenaikan pajak penjualan.
Kenaikan biaya energi dan makanan olahan terus menjadi penyebab kenaikan inflasi dari tahun ke tahun. Sementara harga listrik yang lebih tinggi dari biaya telepon seluler berkontribusi pada percepatan inflasi.
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait