JAKARTA iNewsSerpong.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di hari Kamis (22/9/2022) berpotensi melemah, menyusul keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin. ini merupakan kenaikan ketiga kalinya yang dilakukan The Fed.
Hal ini kemudian berpotensi melemahkan IHSG diprediksi l indeks saham akan berada di kisaran 7.123 - 7.273.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, meski diprediksi melemah, pasca berhasilnya IHSG kembali mencetak ATH atau rekor tertinggi sepanjang masanya beberapa waktu yang lalu, saat ini IHSG terlihat masih berada dalam fase konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang masih tergolong besar.
"Sedangkan jelang rilis tingkat suku bunga disinyalir belum akan mengalami perubahan, momentum koreksi wajar yang terdapat dalam pola gerak IHSG saat ini masih dapat dimanfaatkan oleh investor," jelas William dalam risetnya, Rabu (21/9/2022).
William menambahkan, hal itu juga bisa dimanfaatkan terutama bagi investor jangka menengah maupun panjang untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam rentang jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend.
Sebelumnya, IHSG berada di zona merah pada sesi terakhir perdagangan hari ini. IHSG sempat menguat di 7.204 dan kemudian ditutup melemah 8,63 poin atau 0,12% ke level 7.188.
Pada penutupan perdagangan, Rabu (21/9/2022), terdapat 202 saham menguat, 334 saham melemah dan 155 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp12,9 triliun dari 27,4 miliar saham yang diperdagangkan.
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait