HIKMAH JUMAT : Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Allah menciptakan pasangan hidup bagi kita dari jenis kita sendiri bukan dari jenis makhluk Allah yang lain. (Foto : SINDOnews)

Dengan cinta keluarga menjadi penuh warna. Indah dipandang dan menyenangkan walaupun harus melalui berbagai ujian dan rintangan.

Sebaliknya, jika cinta tidak ada, maka keluarga pun terasa hambar. Masing-masing anggota keluarga selalu mendahulukan kepentingan pribadinya. Tak ada lagi sikap saling melindungi, tak ada lagi sikap saling berbagi satu dengan yang lainnya.

Keluarga yang Rahmah

Rahmah artinya kasih sayang. Keluarga yang diliputi rahmah adalah keluarga yang di tengah-tengahnya terdapat kasih sayang di antara seluruh anggota keluarganya.

Sikap saling melengkapi kekurangan pasangan adalah wujud adanya rahmah di dalam keluarga. Sikap saling menutupi dalam arti positif untuk kebaikan antar anggota keluarga adalah wujud lain dari adanya rahmah di dalam keluarga.

Rahmah dalam keluarga adalah sebuah karunia dari Allah SWT yang sangat berarti bagi sebuah keluarga. Karena adanya rahmah inilah seluruh anggota keluarga dengan penuh ikhlas melakukan perannya masing-masing demi mencapai kebahagiaan bersama.

Dengan demikian, keluarga yang samara adalah keluarga yang diliputi oleh ketenangan hidup dari seluruh anggota keluarganya. Keluarga tersebut dipenuhi oleh rasa cinta dan kasih sayang di antara seluruh anggota keluarga.

Keluarga samara bukanlah keluarga yang harus dihasilkan dari pesta pernikahan yang mewah. Bukan pula keluarga yang harus dihasilkan dari kemeriahan yang diumbar kepada publik berhari-hari.

Bukan kemeriahan, bukan mas kawin, bukan pula kehadiran para tamu undangan dari kalangan tertentu yang membuat pasangan yang menikah mampu menjadi keluarga yang samara. Keluarga yang samara bukanlah pula hanya sebatas slogan atau harapan kosong semata.

Keluarga yang samara adalah tujuan dari pernikahan yang dilandasi niat ibadah kepada Allah SWT. Keluarga yang samara merupakan nikmat yang dapat diraih bagi setiap pasangan yang berusaha untuk mewujudkannya. 

Di bagian akhir nasihat yang saya berikan, saya sampaikan bahwa sejatinya nasihat perkawinan ini tidak hanya ditujukan kepada pengantin baru, namun juga bagi seluruh pasangan termasuk pengantin bau (lama). Karena sesungguhnya, perjalanan bahtera rumah tangga adalah salah satu proses belajar sepanjang masa.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network