“Banyak penyedia layanan kesehatan tidak mengetahuinya, apalagi masyarakat,” kata Andrew Shanholtzer, peneliti dari Sekolah Kedokteran William Beaumont, Universitas Oakland, yang juga menulis laporan tersebut.
Dia menjelaskan, penyebab pasti POIS belum diketahui, namun tampaknya terjadi setelah penderita mengalami infeksi atau luka pada testis yang menyebabkan sperma bercampur dengan darah, sehingga memicu respons imun.
“Ada sel khusus yang disebut sel Sertoli yang memelihara dan mengelilingi sperma dan membuatnya tetap terisolasi dari sel kekebalan,” kata peneliti.
Saat sel Sertoli rusak, sperma berinteraksi dengan sistem kekebalan untuk pertama kali. Sistem kekebalan itu menyerang sperma seperti virus atau bakteri asing.
Sementara itu untuk kasus pria berusia 27 tahun, pembuat laporan menjelaskan, gejala dimulai saat penderita berusia 18 tahun. Selama 9 tahun berikutnya, dia kapok setelah mengalami batuk, pilek, dan bersin serta gatal-gatal di lengan setiap kali orgasme. (*)
Editor : Syahrir Rasyid