Perlu Investigasi Forensik Bedah Keuangan Garuda, Ini Saran Mantan Komisaris Garuda

Suparjo Ramalan
Persoalan keuangan Garuda sangat pelik sehingga dinilai perlu investigasi forensik. Foto/Dok SINDOnews/Eko Purwanto

JAKARTA,iNewsSerpong.id - Mantan komisaris Garuda Indonesia Peter F.Gontha buka suara, terkait penyelesaian persoalan keuangan yang membelit maskapai Garuda melalui investigasi forensik.

Persoalan Garuda menurut Peter Gontha hanya bisa diselesaikan melalui investigasi forensik. Proses tersebut perlu dilakukan menyusul adanya dugaan penyuapan yang dilakukan manajemen dan lessor sebelumnya.

Menurut dia, jalur hukum tersebut juga memberikan kepastian atas perkara fundamental keuangan emiten berkode saham GIAA tersebut. Termasuk, memastikan aktor di balik dugaan penyuapan pengadaan pesawat.

"Jalan keluar menurut saya adalah satu-satunya jalan keluar hukum, jalan keluar yang kaitannya dengan investigasi forensik. Kalau kita tidak melakukan investigasi forensik, kita hanya menebak-nebak saja apa yang sebetulnya terjadi atau dilakukan oleh PT Garuda Indonesia," ujar Peter saat ditemui di kawasan DPR RI, dikutip Kamis (2/11/2021).
Peter mengaku tidak menuduh siapapun. Namun, keinginannya bahwa investigasi forensik perlu dilakukan karena persoalan keuangan Garuda tercatat pelik.

"Saya tidak bisa datang ke sini untuk menuduh. Patut diduga bahwa terjadi sesuatu karena ini sangat pelik, jadi ini adalah salah satu hal lagi," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, permasalahan yang dihadapi Garuda Indonesia sama dengan perkara PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Di mana, kedua BUMN itu terjadi tindak pidana korupsi yang menyebabkan perusahaan menanggung beban keuangan.

Dalam kasus Garuda Indonesia, kata Erick, ada korupsi yang dilakukan manajemen sebelumnya. Pelaku atau oknumnya kini sudah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain permasalahan yang sama, pemegang saham pun menempuh jalan serupa untuk menyelamatkan bisnis keduanya. Proses yang ditempuh adalah melalui negosiasi dan restrukturisasi.

Erick menyebut, restrukturisasi Garuda merupakan proses penyelamatan yang paling menyedihkan. Pasalnya, pemegang saham harus berhadapan dengan banyak kreditur, lessor, dan vendor dengan dinamika yang berbeda-beda. Meski begitu, Garuda harus melewati proses tersebut jika ingin tetap terbang.

"Konteksnya ada tiga, pertama Garuda harus melewati restrukturisasi yang sangat menyedihkan, itu harus. Kalau tidak sampai kapan pun Garuda tak akan take off. Restrukturisasi ini seperti tadi, di Jiwasraya, harus restrukturisasi, kalau tidak berat gitu lho," beber Erick Thohir.(*)

 



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network