HIKMAH JUMAT : Belajar dari Kisah Ashabul Kahfi

PENULIS : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Dalam Islam, pemuda memiliki peran yang sangat penting dengan sifat yang utamanya yaitu pemberani. (Foto : Ist)

Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sempitmu, hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Hakim).

Kualitas pemuda ditentukan oleh keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya.

Pemuda yang beriman adalah pemuda yang siap berjuang tanpa pamrih. Ikhlas dalam setiap pengorbanannya, dan siap menerima amanah kepemimpinan di masa depan. Terkait keimanan Ashabul Kahfi, Allah SWT berfirman:

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi [18]: 13)

Pemuda Harus Memiliki Keteguhan Prinsip.

Pemuda hebat adalah pemuda yang memiliki keteguhan prinsip. Mereka tidak mudah tergoyahkan oleh iming-iming dari siapa pun. Mereka tidak mudah ikut-ikutan hanya karena ingin mengikuti tren sesaat.

Prinsip mereka adalah kebenaran menurut Allah dan Rasul-Nya. Hati mereka teguh di atas keimanan walaupun berbagai ancaman harus dihadapinya. Allah SWT menggambarkannya dalam surat Al-Kahfi [18]: 14 yang telah dibahas di atas. 

Memiliki Visi dan Misi Dakwah

Visi adalah mimpi yang ingin diwujudkan di masa depan. Misi adalah cara yang harus ditempuh guna mewujudkan visi tersebut. Dakwah adalah menyeru kepada kebenaran dan kebaikan. Oleh karenanya, setiap aktivitas yang dilakukan pemuda haruslah aktivitas yang menyeru kepada kebenaran dan kebaikan, bukan hura-hura semata.

Allah SWT berfirman: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl [16]: 125).

Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 ini yang bertemakan: “Bersatu Bangun Bangsa”, dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengimplementasikan pelajaran dari kisah Ashabul Kahfi di atas. Dengan bersatunya pemuda-pemuda yang hebat, maka membangun bangsa akan menjadi lebih mudah, terarah, serta masa depan pun semakin cerah. (*)

Wallahu a’lam bish-shawab.


Setiap aktivitas yang dilakukan pemuda haruslah aktivitas yang menyeru kepada kebenaran dan kebaikan. (Foto : Ist)

 

 

          

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.

Artikel Terkait

BERITA POPULER +
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network