JAKARTA, iNewsSerpong.id - Meski masih dibayang-bayangi pandemi Covid-19, pelaku usaha waralaba dan lisensi di Indonesia penuh optimisme menyambut 2022. Data survei Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) terhadap 30 merek usaha, terungkap sebanyak 87,1% responden menyatakan siap kembangkan bisnis pada tahun depan.
Sisanya sebanyak 12,9% menyatakan tidak akan mengembangkan usahanya atau tidak membuka gerai baru di tahun 2022.
"Artinya bahwa di tengah pandemi para pelaku usaha optimis menatap masa depan dan mereka akan melakukan pengembangan bisnisnya di tahun 2022," ujar Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Tri Raharjo dalam Indonesia Franchise Forum dan BizFest 2021, Selasa (7/12/2021).
Dia melanjutkan, meski 75% responden menyatakan bisnisnya belum pulih 100%, namun mereka optimis akan transaksi di jaringan usaha mereka. "Saya kira ini yang patut kita dorong agar jaringan bisnisnya bisa tetap tumbuh, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," ungkapnya.
Raharjo mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 32,3% responden memproyeksikan peningkatan penjualan di atas 50%. Kemudian sebanyak 25,8% memproyeksikan kenaikan penjualannya sekitar 21% sampai 30%.
Selanjutnya 22,6% responden memproyeksikan kenaikan penjualan sekitar 41% sampai 50% dan 9,7% responden menyatakan penjualannya nol sampai 10%.
"Saya kira ini adalah angka optimis yang sangat tinggi dari para pelaku usaha. Kita tahu sekarang mal sudah mulai buka, anak sekolah sudah mulai masuk. Ini angin segar bagi pelaku industri karena transaksi sudah mulai menggeliat kembali," ungkapnya.
Di sisi lain, dia juga mengapresiasi kebijakan pemerintah yang sudah memberikan pelonggaran sehingga pelaku usaha bisa kembali menjalankan bisnisnya secara maksimal.
"Ekonomi sudah mulai dirasakan ada pemulihan. Tentu sebagai pelaku usaha waralaba, lisensi, dan peluang usaha untuk keluar dari krisis ini juga perlu melakukan perencanaan secara matang di tahun depan," pungkasnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait