Menautkan Hati hanya Kepada Allah.
Banyak manusia yang ketika diberikan ujian berupa kenikmatan, justru dia makin berpaling dari Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan kepadanya. Sebaliknya, ketika diberikan musibah, banyak orang yang serta-merta mendekatkan diri kepada Allah dan menautkan hatinya hanya kepada Allah SWT.
Banyak manusia yang kembali kepada Allah SWT seraya berdo’a agar musibah yang menimpanya segera diangkat, dan dia merasakan nikmat yang luar biasa tatkala do’a-do’anya dikabulkan. Allah SWT berfirman: “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.” (QS. Fussilat [41]: 51).
Allah Menghendaki Kebaikan.
Ketika musibah menimpa seseorang dan orang itu bersabar menerima musibah tersebut, maka sejatinya Allah sedang menghendaki kebaikan bagi orang tersebut. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.”
Baginda Rasulullah SAW juga bersabda: “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidak didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim).
Parameter Besarnya Pahala dan Adanya Cinta dari Allah.
Besar kecilnya musibah atau cobaan yang menimpa seseorang, dapat menjadi parameter besarnya pahala yang akan diterima orang tersebut. Demikian pula dengan kecintaan dari Allah, setiap musibah atau cobaan merupakan tanda cinta Allah kepada orang yang ditimpa musibah.
Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barang siapa ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan, dan barang siapa murka maka baginya kemurkaan.” (HR. Ibnu Majah).
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait