JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) selama tahun 2022 cukup baik jika parameter penilainnya adalah komitmen terhadap pembenahan secara internal.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sangat concern terhadap peningkatan pelayanan dan kinerja seluruh jajarannya meski harus diakui bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seperti persoalan isue "konsorsium" yang diduga melibatkan banyak petinggi-petinggi Polri yang terlibat.
Selain itu pengungkapan kasus penembakan Brigadir Josua bisa menjadi tolak ukur bagaimana Kepolisian melalui Kapolri sangat serius menangani kasus ini.
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Foto:Mabes Polri .
Hal ini dipaparkan Pemerhati Politik dan Keamanan Publik Rommy Edward Pryambada-Borneo Ekadanta Mandiri dalam pesanya yang dikirim pada Sabtu, 24 Desember 2022.
Lebih lanjut Rommy menjelaskan pengungkapan kasus penembakan Brigadir Josua bisa menjadi prestasi Polri di tahun 2022.
Namun patut diingatkan juga aman dan kondusifnya perhelatan G20 di Bali juga menjadi torehan manis prestasi Polri.
Sementara tantangan pada 2023, kata dia, akan lebih kompleks dan rumit. Ini mengingat di tahun tersebut gempita politik Tanah Air akan lebih terasa serta rawan terjadi gesekan.
"Nah tentu publik berharap terhadap netralitas Kepolisian," sebutnya.
Rommy juga menyebut Program Presisi yang dicanangkan Kapolri Jendereal Listyo Sigit Prabowo harus tetap berjalan di tahun 2023.
Namun dia mengingatkan program-program yang sudah digulirkan harus disertai evaluasi-evaluasi yang tiddk berhenti ditataran ide saja, namun praktiknya harus sesegera mungkin direalisasikan.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait