Lantaran tak memiliki bukti, NR berdoa kepada Allah agar menunjukkan buktinya lewat jalur apapun.
Tak lama kemudian, R jatuh sakit. NR sempat menjenguk R yang kala itu masih menjadi pacarnya ke rumah. Di sana, NR pun berpura-pura meminjam HP sang pacar.
Tak disangka, ada pesan masuk dari ibunya NR lewat pesan biasa, bukan lagi lewat WhatsApp.
Dalam pesan itu, ibu kandung NR marah besar pada R dan mengungkap bahwa saat bulan puasa keduanya pernah berhubungan badan di siang bolong.
"Dasar gak tahu diri, udah diturutin berhubungan gitu. Udah tahu bulan puasa, malah minta berhubungan siang-siang," tulis ibunda NR pada calon menantunya.
Melihat hal tersebut, NR langsung shock dan berulang kali mengucap istighfar.
Kemudian, NR berpura-pura meminjam ponsel R demi mengumpulkan bukti-bukti chat mesum antara R dan ibu mertuanya.
Setelah mengumpulkan bukti, NR mengadukan perbuatan ibunya kepada sang ayah. Oleh sang ayah, NR, R, dan ibunya diminta berkumpul di ruang tamu setelah salat tarawih.
Di sana, sang ayah NR menginterogasi istrinya soal hubungan terlarangnya dengan R. Namun ibunda NR berkelit kalau itu hanya salah ketik. R juga tidak mau mengakuinya.
Kemudian, sang ayah menskakmat keduanya. "Kalau kalian gak mau ngaku, tinggal tunggu 'barang' kalian busuk'," tegasnya.
Mendengar hal tersebut, R pun menangis ketakutan lalu duduk bersimpuh di hadapan ayah NR.
Pemuda itu meminta maaf dan mengakui kesalahannya. "Maaf pak, saya khilaf cuma sekali doang." R pun menyebut kalau dirinya mencintai NR dan tak mau putus dengannya.
Namun sebaliknya ibunda NR tetap kukuh tak mau mengaku. Lantas, sang ayah meminta NR agar tidak menikahi R lantaran perbuatan bejatnya itu.
Akan tetapi, NR rupanya terbutakan oleh cinta. Ia masih berharap kalau suatu saat nanti sang pacar akan berubah menjadi lebih baik.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait