
SERPONG, iNewsSerpong.id - Hubungan badan suami istri dalam Islam tentu diajarkan adab-adabnya. Terutama bagi suami perlu memerhatikan adab-adab menggauli istri sekalipun istri sudah halal baginya.
Adapun adab-adab itu yakni:
1. Ikhlaskan niat untuk cari pahala
Yaitu bercinta tersebut diniatkan untuk menjaga diri dari zina (selingkuh), menghasilkan keturunan, dan mengharap pahala sebagai bentuk sedekah.
Dari Abu Dzar radhiyallahu โanhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ููููู ุจูุถูุนู ุฃูุญูุฏูููู ู ุตูุฏูููุฉู
โDalam hubungan intim suami-istri (antara kalian) itu termasuk sedekah.โ
Para sahabat menanggapi, โKenapa sampai hubungan intim saja bisa bernilai pahala?โ
Rasul shallallahu โalaihi wa sallam menjawab,
ุฃูููุฃูุชูู ุฃูุญูุฏูููุง ุดูููููุชููู ููููููููู ูููู ูููููุง ุฃูุฌูุฑู ููุงูู ุฃูุฑูุฃูููุชูู ู ูููู ููุถูุนูููุง ููู ุญูุฑูุงู ู ุฃูููุงูู ุนููููููู ูููููุง ููุฒูุฑู ููููุฐููููู ุฅูุฐูุง ููุถูุนูููุง ููู ุงููุญููุงููู ููุงูู ูููู ุฃูุฌูุฑู
โTahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahalaโ. (HR. Muslim, no. 2376)
2. Membaca doa sebelum hubungan intim
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan, doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah: Bismillah, allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa.
Dari Ibnu โAbbas radhiyallahu โanhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ูููู ุฃูููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ููุฃูุชููู ุฃููููููู ููููุงูู ุจูุงุณูู ู ุงูููููู ุ ุงููููููู ูู ุฌููููุจูููุง ุงูุดููููุทูุงูู ุ ููุฌููููุจู ุงูุดููููุทูุงูู ู ูุง ุฑูุฒูููุชูููุง . ููุฅูููููู ุฅููู ููููุฏููุฑู ุจูููููููู ูุง ููููุฏู ููู ุฐููููู ููู ู ููุถูุฑูููู ุดูููุทูุงูู ุฃูุจูุฏูุง
โJika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca doโa: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], โDengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kamiโ, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.โ (HR. Bukhari, no. 6388; Muslim, no. 1434).
3. Melakukan pemanasan dan cumbuan terlebih dahulu
Inilah alasan kenapa Nabi shallallahu โalaihi wa sallam menganjurkan untuk menikahi wanita perawan karena masih bisa untuk bercumbu rayu dengannya sebelum bercinta.
Ketika Jabir radhiyallahu โanhu menikah, Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bertanya padanya,
ยซ ูููู ุชูุฒููููุฌูุชู ุจูููุฑูุง ุฃูู ู ุซููููุจูุง. ููููููุชู ุชูุฒููููุฌูุชู ุซููููุจูุง . ููููุงูู ูููุงูู ุชูุฒููููุฌูุชู ุจูููุฑูุง ุชููุงูุนูุจูููุง ููุชููุงูุนูุจููู
โApakah engkau menikahi gadis (perawan) atau janda?โ โAku menikahi jandaโ, jawab Jabir. โKenapa engkau tidak menikahi gadis saja karena engkau bisa bercumbu dengannya dan juga sebaliknya ia bisa bercumbu mesra denganmu?โ (HR. Bukhari, no. 2967; Muslim, no. 715).
4. Menyetubuhi istri dari arah mana pun asalkan bukan di dubur
Allah Taโala berfirman,
ููุณูุงุคูููู ู ุญูุฑูุซู ููููู ู ููุฃูุชููุง ุญูุฑูุซูููู ู ุฃููููู ุดูุฆูุชูู ู
โIsteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.โ (QS. Al Baqarah: 223)
Dari laman Rumaysho disebutkan bahwa Imam Nawawi rahimahullah berkata, โYang namanya ladang (tempat bercocok tanam) pada wanita adalah di kemaluannya yaitu tempat mani bersemai untuk mendapatkan keturunan. Ini adalah dalil bolehnya menyetubuhi istri di kemaluannya, terserah dari arah depan, belakang atau istri dibalikkan.โ (Syarh Shahih Muslim, 10: 6)
Dari Jabir bin โAbdillah radhiyallahu โanhu, ia berkata,
ููุงููุชู ุงูููููููุฏู ุชูููููู ุฅูุฐูุง ุฌูุงู ูุนูููุง ู ููู ููุฑูุงุฆูููุง ุฌูุงุกู ุงููููููุฏู ุฃูุญููููู
โDahulu orang-orang Yahudi berkata jika menyetubuhi istrinya dari arah belakang, maka mata anak yang nantinya lahir bisa juling.โ Lalu turunlah firman Allah Taโala,
ููุณูุงุคูููู ู ุญูุฑูุซู ููููู ู ููุฃูุชููุง ุญูุฑูุซูููู ู ุฃููููู ุดูุฆูุชูู ู
โIsteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.โ (QS. Al-Baqarah: 223) (HR. Bukhari, no. 4528; Muslim, no. 117)
Dalam riwayat lain disebutkan,
ู ูููุจูููุฉู ููู ูุฏูุจูุฑูุฉู ู ูุง ููุงูู ููู ุงูููุฑูุฌู
โTerserah mau dari arah depan atau belakang selama di kemaluan.โ (HR. Ath-Thohawi, 3: 41 dalam Syarh Maโan Al-Atsar dengan sanad yang shahih)
Hadits di atas menunjukkan bahwa Nabi shallallahu โalaihi wa sallam menyanggah anggapan keliru orang Yahudi yang menyatakan terlarangnya gaya seks dari belakang karena bisa mengakibatkan anak yang lahir nanti juling. Itu anggapan tidak benar karena Islam menghalalkan segala variasi atau cara dalam hubungan seks selama di kemaluan.
Tentang surat Al-Baqarah ayat 223 di atas, Ibnu Katsir menyatakan bahwa setubuhilah istri kalian di ladangnya yaitu di tempat yang nantinya bisa menghasilkan anak. Beliau juga berkata bahwa terserah gayanya dari depan atau pun dari belakang selama di satu lubang, yaitu kemaluan, maka dibolehkan. (Tafsir Al-Qurโan Al-โAzhim, 2: 154)
5. Tidak boleh sama sekali menyetubuhi istri di dubur, apa pun keadaannya
Hadits yang mendasari larangan hubungan intim lewat dubur (seks anal) adalah sabda Rasul shallallahu โalaihi wa sallam dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu โanhu,
ู ูููุนูููู ู ููู ุฃูุชูู ุงู ูุฑูุฃูุฉู ููู ุฏูุจูุฑูููุง
โBenar-benar terlaknat orang yang menyetubuhi istrinya di duburnya.โ (HR. Ahmad, 2: 479. Syaikh Syuโaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut hasan)
Dalam hadits lainya disebutkan dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ู ููู ุฃูุชูู ุญูุงุฆูุถูุง ุฃููู ุงู ูุฑูุฃูุฉู ููู ุฏูุจูุฑูููุง ุฃููู ููุงููููุง ููููุฏู ููููุฑู ุจูู ูุง ุฃูููุฒููู ุนูููู ู ูุญูู ููุฏู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู -
โBarangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad โshallallahu โalaihi wa sallam-.โ (HR. Tirmidzi, no. 135; Ibnu Majah, no. 639; Abu Daud, no. 3904. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait