JAKARTA, iNewsSerpong.id - Penelitian sebuah lembaga formal Jerman, GTU, menunjukkan ternyata mobil listrik sangat rentan terhadap karat.
Dalam keterangan resmi GTU mengatakan korosi memang dapat ditemukan oleh setiap mobil. Baik itu mobil konvensional maupun mobil listrik. Hanya saja mobil listrik ternyata sangat rentan terhadap korosi.
Tambahkan Lapisan Khusus
Saat ini mobil-mobil konvensional berupaya mencegah terjadinya karat dengan menambahkan lapisan khusus di bagian bawah body mobil. Termasuk upaya galvanisasi dan penyegelan ronggan.
Sebaliknya, mobil listrik justru rawan karat karena upaya mereka melakukan penggurangan bobot mobil. Tampaknya untuk mengimbangi bobot baterai yang berat, produsen mobil listrik menggunakan baja yang lebih tipis.
Selain itu, material lain yang ada di mobil listrik juga berdampak erat pada terjadinya karat. Bahan umum lainnya pada mobil listrik seperti aluminium dan magnesium dapat bereaksi secara kimia satu sama lain dan menyebabkan korosi galvanik.
Analisa itu dikuatkan oleh penelitian yanng ditemukan GTU di Tesla Model 3. Mobil listrik rancangan Elon Musk itu mengalami karat di bagian baut.
Tidak hanya Tesla Model 3, beberapa mobil listrik lain buatan Toyota dan Renault juga mengalami karat pada rem cakram.
Ralf Roessler dari GTU dikutip Carsifu mengaku telah memeriksa model Tesla dan menemukan bahwa rangkanya hanya diberi lapisan cat tipis. Pilar A juga diisi dengan busa konstruksi yang cenderung menyerap air seperti spons.
"Itu akan basah oleh air. Dalam enam bulan akan menjadi coklat, dalam enam tahun akan membusuk," kata Ralf Roessler.
Dia mengatakan karat awal juga terlihat pada batang penghubung, yang merupakan bagian dari suspensi. "Seluruh balok depan berkarat terlebih dahulu karena air tidak bisa mengalir ke mana-mana," terang Ralf Roessler.(*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Jangan Salah, Mobil Listrik Ternyata Sangat Rentan Karat".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait