Tomat dan Ikan Jadi Booster Astronot, Terbukti Kurangi Paparan Radiasi Luar Angkasa

Wasis Wibowo
Astronot NASA Scott Kelly (kanan) dan Kjell Lindgren (tengah) bersama Kimiya Yui dari JAXA mengemil selada romaine merah yang baru dipanen sebagai bagian dari percobaan. Foto/NASA TV/SPACE

HOUSTON, iNewsSerpong.id - Pola makan atau diet khusus dengan menambahkan ikan, tomat , dan buah-buahan, terbukti dapat meningkatkan kesehatan astronot . Dari simulasi yang dilakukan selama 45 hari, diet makanan ini mampu mengatasi paparan radiasi dan efek gayaberat mikro yang berkepanjangan.

Diet untuk para astronot yang tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dirancang untuk menyediakan makanan yang bergizi lengkap. Pola makan ditingkatkan dengan porsi yang lebih banyak, variasi buah dan sayuran yang lebih banyak, serta lebih banyak ikan.

Termasuk makanan kaya tomat dan ransum lain yang kaya akan nutrisi penting seperti flavonoid dan asam lemak omega-3. Para peneliti menyelidiki efek berbeda dari diet yang ditingkatkan ini pada enam astronot wanita dan 10 astronot pria di ISS dan luar angkasa.

Ke-16 orang ini masing-masing makan salah satu pola diet dan yang lain mengambil bagian dalam misi 45 hari di ruang tertutup berbasis Bumi yang dirancang mirip lingkungan ruang angkasa. Para ilmuwan menemukan bahwa sukarelawan dengan pola makan yang ditingkatkan memiliki kadar kolesterol dan hormon stres kortisol yang lebih rendah.

Mereka juga tampil lebih baik dalam hal kecepatan, ketepatan, dan perhatian pada permainan video sederhana yang dirancang untuk menguji kinerja mental mereka. Selain itu, mikrobioma usus, mikroba yang secara alami hidup di saluran pencernaan, tetap lebih beragam dan kaya, pertanda kesehatan yang baik.

“Kami menunjukkan manfaat terkait diet ini dalam waktu kurang dari 45 hari, yang menunjukkan betapa pentingnya diet bagi kesehatan dan kinerja astronot. Apalagi astronot harus tampil pada tingkat kognitif dan fisik yang sangat tinggi,” kata Grace Douglas, ilmuwan makanan di Johnson Space Center NASA di Houston, kepada Space.com, Selasa (31/1/2023).

Pola makan bergizi dan olahraga teratur dapat membantu astronot mengatasi tantangan kesehatan ini, tetapi misi luar angkasa sangat dibatasi beratnya. Namun, tantangannya semua makanan untuk astronot di ruang angkasa harus diproses agar memiliki stabilitas pada suhu kamar.

“Tujuannya agar mampu bertahan lama pada suhu kamar tanpa rusak. Padahal kebanyakan buah dan sayuran sehat tidak dikonsumsi dengan cara ini. Tujuan simusi ini agar kami dapat mengembangkan banyak variasi buah dan sayuran yang kompatibel dengan penerbangan luar angkasa,” beber Douglas.

NASA tertarik bagaimana menemukan cara mengurangi massa pada makanan. Sebab, dengan bobot yang lebih ringan dapat membawa lebih banyak jumlah makanan ke luar angkasa. “Lebih banyak membawa makanan berguna mendukung kesehatan dan kinerja astronot, terutama pada misi jauh dari Bumi dan waktu yang lebih lama,” pungkas Douglas.

(*)



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network