HIKMAH JUMAT : Rajab Bulan Shalat

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Shalat adalah media bagi umat Islam untuk beribadah dan mengingat Allah SWT. (Foto : Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina.

BULAN Rajab adalah bulan dimana Allah SWT mewajibkan seluruh umat Islam untuk menegakkan shalat 5 waktu dalam sehari semalam. Berbeda dengan ibadah-ibadah wajib lainnya, perintah shalat ini langsung disampaikan oleh Allah SWT kepada Baginda Rasulullah SAW, tanpa melalui perantara Malaikat Jibril.

Begitu istimewanya shalat, sehingga perintahnya pun disampaikan secara langsung oleh Allah SWT. Peristiwa itu terjadi pada saat Baginda Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT pada suatu malam yang dikenal dengan peristiwa Isra Mi’raj. Allah SWT berfirman:

“Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra [17]: 1).

Dalam perjalanan spiritual inilah Baginda Rasulullah mendapatkan “oleh-oleh” yang sangat istimewa dari Allah SWT, yakni perintah berupa kewajiban menegakkan shalat lima waktu sehari semalam bagi umat Islam. Oleh karena itu, bulan Rajab disebut sebagai bulan shalat.

Sebagai bulan shalat, maka pada bulan Rajab ini menjadi waktu yang tepat jika tema tentang shalat menjadi pembahasan utama dalam berbagai kajian. Pembahasannya pun tidak hanya sebatas shalat itu adalah kewajiban, namun perlu juga disadari bahwa shalat merupakan kebutuhan bagi umat Islam.

Shalat adalah media bagi umat Islam untuk beribadah dan mengingat Allah SWT, sebagaimana firman-Nya: “Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha [20]: 14).

Dalam tafsir as-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan bahwa mengingat nama Allah adalah tujuan yang paling agung, yang dengannya hati menghambakan diri kepada Allah semata. Dengan itu pula, kebahagiaan dapat digapai.

Hati yang kosong dari mengingat Allah, niscaya akan menjadi kosong dari segala kebaikan dan mengalami kerusakan yang parah. Oleh karenanya, Allah SWT menggariskan berbagai macam ibadah yang ditujukan untuk mengingat-Nya, terutama dengan shalat.

Jika kita mengingat Allah, maka Allah pun akan mengingat kita. Dalam surat Al-Baqarah [2] ayat 152, Allah SWT berfirman: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”  


Shalat merupakan penentu kebaikan amal seorang muslim. (Foto : Ist)


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network