JAKARTA, iNewsSerpong.id - Fenomena Crypto sebagai instrumen investasi dan sekaligus sebagai alat transaksi di beberapa negara, telah menghadirkan paradigma baru pada sektor keuangan.
Kondisi ini ditopang perkembangan teknologi digital yang telah merasuk dan semakin berpengaruh pada segenap dimensi kehidupan, menjadi bagian dari arus peradaban yang nyaris tidak terbendung.
Daya tarik aset Crypto semakin memikat minat masyarakat karena dinilai memiliki karakteristik menyerupai logam mulia emas dengan jumlah yang terbatas, didapatkan dengan cara “menambang”, memiliki daya resistensi yang lebih kuat terhadap inflasi, serta penggunaan sistem kerja blockchain yang dinilai lebih aman.
"Di Indonesia, dahsyatnya fenomena Crypto tergambar dari pertumbuhan pasar kripto yang berkembang pesat. Saat ini pasar kripto Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dan urutan 30 di dunia. Hingga Januari 2023, jumlah investor aset kripto tercatat mencapai 15,2 juta orang, jauh lebih besar dari jumlah investor di pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) yang jumlahnya “hanya” mencapai sekitar 7,48 juta investor," ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo, Selasa 21 Februari 2023.
Hal itu disampaikan pada acara Indonesian Crypto Consumer Summit 2023, secara virtual dari Jakarta.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait