JAKARTA, iNewsSerpong.id - Banyak amalan yangh bisa dilakukan kaum muslimah untuk menggapai pintu surga . Bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menyampaikan hal tersebut kepada para sahabatnya, ketika mendengar protes seorang shahabiyah Asma 'binti Yazid bin Sakan, tentang peran perempuan yang dinilainya kurang adil dalam mendapatkan amalan untuk masuk surga .
Di dalam kitab Nisaa’ Haular Rasul, dikisahkan shahabiyat Asma radhiyallahu'anha mendatangi Rasulullah dan bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah utusan bagi seluruh perempuan muslimah di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang saya katakan dan semuanya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah Ta'ala mengutusmu untuk laki-laki dan perempuan, lalu kami beriman kepada Anda dan membai'at Anda.
Sementara itu, kami adalah wanita yang terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, akan tetapi kaum lelaki yang mendapat keutamaan melebihi kami dengan salat Jumat, mengantarkan jenazah dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad, kamilah yang menjaga harta mereka, yang mendidik anak-anak mereka, maka apakah kami bisa mendapatkan pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka? "
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah menoleh kepada para sahabat dan bersabda, "Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang perempuan tentang dien yang lebih baik dari apa yang dia tanyakan?" Para sahabat menjawab, "Benar, kami belum pernah mendengarnya ya Rasulullah!"
Kemudian Rasulullah bersabda: "Kembalilah wahai Asma 'dan beritahukanlah kepada para perempuan yang berada di belakangmu bahwa perlakuan baik salah satu di antara mereka kepada suaminya dan mintalah keridhaan suaminya, mengikuti persetujuan suaminya, itu semua dapat mengimbangi seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh kaum lelaki. "
Dari perannya itulah kaum perempuan akan mendapatkan pahala dan menjadi jalan atau pintu-pintu yang akan mempermudah mereka memasuki surga. Inilah pintu-pintu pembuka surga untuk kaum perempuan ini, yakni :
1. Sifat ikhlas dan ridha
Hadis Rasulullah di atas menggambarkan pentingnya peran istri dan ibu. Tanpa adanya mereka yang ikhlas mengurus rumah dan membersamai putra putri tercinta, para suami tak akan tenang bekerja dan beribadah. Pantaslah kiranya jika Allah menjanjikan pahala yang setara dengan amalan para suami, bahkan juga ganjaran tertinggi yang diberikan pada mereka yang berjihad, yakni surga-Nya.
Dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila seorang istri menjaga salat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatan, dan taat pada suaminya, maka ketika di akhirat dikatakan kepadanya: “Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu sukai’,” (HR Ahmad).
Hadis yang lain menguatkan pentingnya ridha suami; Nabi Muhammad saw berkata: “Siapa saja perempuan yang meninggal dunia dalam keadaan suami ridha padanya, maka dia akan masuk surga,” (HR At-Tirmidzi).
2. Pahala hamil, melahirkan, dan menyusui
Kita sering menganggap hamil, melahirkan, dan menyusui adalah proses alamiah yang akan terjadi ketika perempuan menikah. Sehingga banyak perempuan yang terkesan mengabaikan sisi spiritualitas dan hanya berfokus pada penjagaan aspek kesehatan saat melalui momen-momen tersebut.
Padahal, Islam memberikan posisi khusus pada para ibu yang mendapat amanah tersebut. Sebagaimana termaktub dalam Surat Luqman ayat 14, “Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orangtuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kalian kembali.”
Begitu besar keutamaan para ibu yang hamil dan menyusui hingga Allah secara istimewa menyebut proses ini dalam Al-Qur’an beberapa kali. Seperti dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 dan Surat Al-Baqarah ayat 233. Kedua ayat ini berisi anjuran berbuat baik pada ibu karena besarnya keutamaan mereka yang telah melalui kehamilan dengan susah payah, mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan, dan memberikan saripati tubuhnya dalam bentuk air susu.
Dalam sebuah hadis, Abu Hurairah ra menyebutkan bahwa ada seorang sahabat yang menghadap Rasulullah saw dan bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?”Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ayahmu,” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah).
3. Bersabar dalam mendidik anak
Pintu lain yang bisa mengantarkan seorang ibu mengetuk surga-Nya adalah dengan kesabaran mendidik anak. “Dr Yusuf Qaradhawi mengatakan bahwa sabar merupakan induk seluruh akhlak mulia.
Ketika menjalankan peran sebagai Ibu, kesabaran akan teruji. Entah karena beratnya dalam proses mengandung, anak-anak yang sakit sehingga sang ibu harus terjaga sepanjang malam, hingga tingkah polah si kecil yang seringkali memancing emosi. Kunci bersabar, dengan menanamkan keyakinan bahwa mereka yang sabar akan memiliki posisi mulia di sisi Allah.
Keutamaan lain yang dijanjikan Allah pada orangtua yang sabar termuat dalam hadis berikut: Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudian dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka,” (HR Muslim)(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait