Bekasi, iNewsSerpong - Tidak kurang dari 36 jemaah umroh asal Kabupaten Sambas Kalimantan Barat terlantar tanpa kejelasan kapan akan diberangkatkan ke Tanah Suci. Diduga para jemaah ini menjadi korban penipuan oknum biro penyelenggara umroh.
Selama 14 hari mereka menunggu tanpa kepastian keberangkatan, di salah satu hotel daerah Bekasi Timur, sebelumnya sempat ditampung di asrama penampungan TKI daerah Bekasi Timur.
Salah satu jemaah umroh asal Kecamatan Pemangkat, Riyadi Kesumadani menjelaskan, bahwa mereka dijanjikan akan berangkat dalam waktu dekat ini, namun janji itu seperti jadi mimpi karena merekapun belum mengantongi visa umroh untuk keberangkatan.
Riyadi Menambahkan, mereka pernah dijanjikan berangkat tanggal 10 Maret. Tiga malam mereka menginap di Pontianak, 11 hari terkatung-katung di Jakarta tanpa kepastian keberangkatan, dan akhirnya berada di Bekasi.
“Dari bandara menuju Bekasi, kami menginap di penampungan TKI. Sampai seminggu lebih di Bekasi kami dijanjikan lagi akan berangkat pada tanggal 18, 19, 20, 21 hingga tanggal 22 lah positif berangkat, namun tidak juga diberangkatkan,” ungkap Riyadi penuh rasa kesal.
Hingga kini, sebanyak 36 orang jemaah umroh yang berasal dari Kabupaten Sambas, Kota Singkawang dan Kota Pontianak masih menunggu kepastian jadwal keberangkatan yang dijanjikan oleh pihak EN dan FM. Namun ada sebagian jemaah dari Kabupaten Sambas yang memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan membatalkan untuk berangkat umroh dan meminta dikembalikan uang mereka secara utuh.
Menurut Riyadi, EN dan FM adalah oknum yang merekrut dan menerima pembayaran biaya umroh mereka.
Kedua oknum ini mengaku adalah pegawai dari PT. RIHLAH ASSOFA AMANAH. Namun setelah perwakilan resmi dari pihak PT. RIHLAH ASSOFA AMANAH menemui Riyadi dan Jemaah lainnya baru diketahui kalau kedua oknum itu belum ada perjanjian resmi dengan PT. RIHLAH ASSOFA AMANAH.*
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait