WASHINGTON, iNewsSerpong.id - Joe Biden mengumumkan akan maju kembali dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2024. Pengumuman disampaikan melalui tayangan video yang dirilis oleh tim kampanyenya, Selasa (25/4/2023).
Dalam tayangan itu dia berjanji untuk melindungi AS dari ekstremis yang tampaknya ditujukan kepada Donald Trump, pesaingnya dalam pilpres 2020 dan mungkin pada pemilihan berikutnya.
"Ketika mencalonkan diri sebagai presiden 4 tahun lalu, saya mengatakan kita sedang berjuang untuk jiwa Amerika dan kita masih melakukannya. Ini bukan waktunya untuk berpuas diri. Itu sebabnya saya mencalonkan diri kembali. Ayo tuntaskan tugas ini. Saya tahu kita bisa," katanya, dalam tayangan, seperti dilaporkan kembali Reuters.
Dalam pidatonya tersebut, Biden secara blak-blakan menyerang Partai Republik yang disebutnya sebagai ancaman bagi kebebasan AS.
Dia bersumpah akan melawan berbagai kebijakan yang diperjuangkan Republik, seperti membatasi perawatan kesehatan bagi perempuan, memangkas Jaminan Sosial, melarang buku, serta mengecam ekstrimis MAGA (Make America Great Again), slogan yang didengungkan Trump.
Pria 80 tahun itu harus mengatasi kekhawatiran publik AS soal usianya yang sudah menginjak 80 tahun. Survei Reuters/Ipsos pada Senin kemarin mengungkap, 44 persen pemilih Demokrat menilai Biden terlalu tua untuk mencalonkan diri lagi.
Hal yang sama dihadapi Trump yang telah berusia 76 tahun. Dia menghadapi kekhawatiran tentang usianya. Meski demikian, Trump masih lebih didukung oleh pemilih Republik dibandingkan Biden. Sebanyak 35 persen pemilih Republik yang menilai usia Trump terlalu tua.
Trump lebih dulu mengumumkan akan maju dalam Pilpres AS 2024 yakni pada Oktober 2022. Dia juga lebih diunggulkan untuk memenangkan seleksi capres di internal Partai Republik. Namun Trump terganjal dengan kasus yang dihadapinya, terkait suap yang dituduhkan kepadanya sebelum Pilpres AS 2016.
Meski demikian Trump tak gentar dan akan melanjutkan kampanyenya untuk meraup sebanyak-banyaknya dukungan serta dana dari para pemilih Republik.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait