JAKARTA, Inews.Serpong.id -- Wajah Pamungkas tampak cerah. Ia amat senang bisa berbicang langsung dengan Prabowo Subianto. Keduanya tampak ngobrol, dikitari banyak orang. "Makasih, Pak Prabowo. Senang bisa ketemu dengan guru besar saya," ucap lelaki muda dari Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia itu.
Pria asal Bandung itu tidak berlebihan menyebut Prabowo sebagai guru besar. Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Koppasus ini tercatat salah seorang perintis berdirinya perguruan silat itu pada 19 Juli 1987 di Lembah Pinus Ciloto, Jawa Barat, bersama antara lain Mayjen TNI H. Ismet Yuzairi Chaniago dan Mayjen TNI HR Ampi Nurkamal Tajudjiwa. Di hadapan Pamungkas, Prabowo bahkan sempat memeragakan gerakan silat.
Momen tersebut terjadi usai Prabowo sebagai Menteri Pertahanan menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanam mangrove di Taman Wisata Alam, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Senin (15/5/2023). Presiden, Prabowo bersama sejumlah menteri, Panglima TNI, dan Kapolri, sampai turun ke air melakukan penanaman. Para perwira tinggi TNI dan Polri juga hadir. Mereka membaur bersama sejumlah prajurit, pelajar, Pramuka, dan masyarakat menanam mangrove.
Penanaman Mangrove Nasional secara serentak dilakukan oleh jajaran TNI di seluruh Indonesia di 37 provinsi, 370 lokasi dengan menebar 1.100.169 bibit. Jumlah tersebut meliputi Angkatan Darat di 231 lokasi penanaman dengan 572.669 bibit, Angkatan Laut di 79 lokasi penanaman dengan 443.700 bibit, dan Angkatan Udara di 60 lokasi dengan 83.800 bibit.
Sebelum melakukan penanaman, Prabowo berjalan bersebelahan dengan Jokowi di barisan depan, diikuti Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Jokowi dan Prabowo tampak mengenakan atasan kemeja panjang putih dan celana hitam.
Sepanjang berjalan menuju lokasi penanaman, Prabowo dan Jokowi disambut dengan meriah oleh para warga yang berdiri memanjang di sisi kiri. Selain meneriakkan nama Jokowi, para warga berulang kali juga memanggil nama Prabowo.
"Pak Prabowo...." ucap suara seorang warga pria.
"Bapak. Bapak Prabowo," sambut teriakan lainnya dari suara emak-emak.
Prabowo yang berjalan di sebelah kiri Jokowi terlihat memberikan salam kepada para warga yang menyambutnya. Sambutan ditunjukkan dengan mengatupkan kedua tangannya di depan dada. Mengatupkan kedua tangan di dada sebagai tanda penghargaan dengan ketulusan hati atas sambutan yang diterimanya—hal yang sering ia lakukan saat bersua dengan masyarakat.
Penghargaan tidak hanya kepada masyarakat yang menyambutnya. Prabowo juga amat menghormati atasannya. Dalam sebuah video yang beredar usai penanaman mangrove, terlihat Presiden Jokowi yang tiba-tiba memanggil Prabowo. Mantan Pangkosrad ini lantas dengan sigap langsung berlari ke arah Jokowi.
"Siap Pak, minta maaf Pak," terdengar suara Prabowo sambil berlari ke arah Jokowi.
Usai Jokowi menghampiri Jokowi, mereka lalu bersalaman. Ternyata Jokowi memanggil untuk berpamitan meninggalkan lokasi.
Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar, memberikan penjelasan momen di video tersebut. Dahnil menyebut momen itu terjadi usai kegiatan penanaman mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dahnil menyatakan, sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi mencari dan memanggil Prabowo.
"Iya, itu peristiwa ketika penanaman mangrove. Pak Jokowi akan meninggalkan lokasi, namun sebelum meninggalkan lokasi beliau mencari dan memanggil Pak Prabowo," ujarnya.
Karena itulah, Prabowo langsung menghampiri dan meminta maaf ke Jokowi. Prabowo pun memberikan hormat sekaligus melepas Jokowi. "Pak Prabowo berlari menghampiri dan memohon maaf sambil memberikan hormat melepas Pak Presiden," Dahnil menjelas momen tersebut.
Dari dua momen itu, tampak sosok asli Prabowo Subianto: ramah dan menghargai masyarakat, hormat kepada atasan. Pamungkas, pemuda asal Bandung dari Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia, sudah merasakan keramahan Prabowo Subianto, pribadi yang disebutnya sebagai guru besar. (*)
Editor : Burhan
Artikel Terkait