SERPONG CITY, iNewsSerpong.id - Anak-anak bisa juga mengalami stres sekalipun masih di tingkat Sekolah Dasar (SD). Penyebabnya pun bisa beragam. Jadi stres tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa.
“Setidaknya terdapat tiga penyebab stres pada anak,” demikian diungkapkan Syahrul Wahyudi, S.Psi. psikolog yang menjadi narasumber dalam acara Parenting untuk orang tua calon siswa baru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Tangerang.
Dihadiri oleh lebih dari 100 orang peserta ini, psikolog yang akrab dipanggil Yudi itu menjelaskan tiga penyebab stres pada anak, Sabtu (20/05/2023).
1. Anak Diancam atau Dimarahi
Ketika anak sering diancam atau dimarahi, maka akan membuat anak menjadi stres yang diawali dengan adanya bad mood pada anak dan akhirnya stres.
Semakin sering diancam atau dimarahi, maka anak lama-kelamaan akan menjadi anak yang kebal dan tidak akan menurut kepada orang tua jika tidak ada ancaman.
Lebih bahayanya lagi adalah perkembangan otak anak yang sering diancam atau dimarahi akan terganggu. Selain itu, anak cenderung menjadi penakut, tidak percaya diri, depresi, mengalami gangguan mental dan akan menjadi pemarah di kemudian hari.
Kemampuan anak memang berbeda-beda. Ada anak yang cerdas dalam bidang matematika, seni, bahasa, atau bidang-bidang lainnya. Nah, kadang orang tua kurang memahami akan hal ini.
Misalnya, ada orang tua yang menuntut anaknya jago dalam bidang matematika, padahal si anak jagonya di bidang seni.
Orang tua terus menuntut agar anaknya jago dalam bidang matematika, bahkan tak jarang akhirnya anak mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga jika nilai matematikanya jelek.
Kondisi seperti ini tentu akan membuat anak menjadi stres bahkan dapat merusak masa depan anak.
Anak sering diancam atau dimarahi membuat anak menjadi stres yang diawali dengan adanya bad mood yang berakhir stres. (Foto : Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait