Saat dicek beberapa kali, barulah diketahui jika RW tengah hamil. Namun sejak itulah, GM menjauhi korban hingga akhirnya kontak telepon dan akses medsos korban diblokir.
"Baru ketahuan hamilnya kemarin-kemarin ini, kelihatan perutnya agak besar. Kakaknya yang desek, akhirnya ngaku. Waktu kita temuin, dia (GM) malah ngasih uang Rp3 juta buat gugurin (aborsi)," tutur R.
Pihak sekolah korban, mengaku baru mengetahui kejadian ini. Sejumlah guru pun langsung mendatangi kediaman korban di Kampung Maruga, Ciputat. Mereka memberi dukungan moril pada korban sekaligus mencari penyelesaian terbaik soal pendidikan korban.
"Kami masih menunggu sampai permasalahan ini terang benderang dulu, tapi kami sudah home visit dan sedikit memberikan penguatan mental kepada siswi kami," kata Kepala Sekolah tempat korban menempuh pendidikan saat dihubungi.
Kanit PPA Polres Tangsel, Iptu Siswanto, mengatakan, pihaknya segera melakukan penyelidikan jika surat perintah telah lengkap."Ya lagi kita lengkapi Sprin penyelidikannya," kata Siswanto. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 10 Juni 2023 - 12:54 WIB oleh Hambali dengan judul "Hamili Siswi lalu Minta Aborsi, Oknum Guru SMKN di Tangsel Tuduh Ada Orang Lain Terlibat".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait