Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.
Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah . Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Kelima, setelah salam, jemaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah iduladha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila salat id ditunaikan tidak secara berjemaah.
Pada momen Iduladha, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir. Takbiran dilaksanakan sejak bakda shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyrik, yakni 11, 12, 13 Zulhijjah. Takbiran hari raya Iduladha dilakukan tiap selesai salat fadhu.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid