Warung Mak Beng kini dikelola oleh generasi ketiga. Adalah Dodit, pengelola restoran legendaris di Bali yang usianya lebih tua dari kemerdekaan Republik Indonesia.Dia menceritakan, Warung Mak Beng dirintis oleh neneknya, Ni Ketut Tjuki yang menjual nasi dengan varian lauk campur. Sekitar 1980-an, menu Warung Mak Beng mengalami perubahan dan hanya menyajikan olahan ikan goreng serta sup ikan.
"Kurang lebih tahun 80-an mulai fokus nasi, ikan goreng sama sup," kata Dodit, Minggu (2/7/2023).
Dodit, generasi ketiga pengelola Warung Mak Beng di Sanur, Bali. (Foto: Indira Arri)
Tak disangka dua menu itu menjadi ikonik dan digandrungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Berada di dekat Pantai Sanur membuat Warung Mak Beng kerap disinggahi wisatawan. Dalam sehari, sekitar 250 porsi ludes terjual. Jangan ditanya saat musim liburan. Penjualan bakal meningkat hingga 15 persen.
Soal harga, Warung Mak Beng tergolong ramah di kantong. Hanya dengan Rp55.000 sudah bisa menikmati seporsi ikan goreng dengan cita rasa yang melegenda dari Warung Mak Beng.
"Ikan fresh, rasanya enak, harganya terjangkau," kata Nagaza, salah satu pengunjung asal Bekasi.(*)
Editor : Syahrir Rasyid
