Usai menikah, Sosa menari bersama Adriana diiringi musik tradisional.
"Kami senang karena kami merayakan penyatuan dua budaya. Semua orang senang," kata Sosa.
Tradisi ini sudah berlangsung di Kota San Pedro Huamelula selama 230 tahun. Ini dijalankan untuk memperingati hari saat dua kelompok pribumi berdamai melalui pernikahan. Berdasarkan kepercayaan, konflik bisa berakhir setelah seorang raja Chontal, yang diwujudkan oleh pemimpin setempat atau wali kota, menikahi seorang putri dari Suku Huave, yang diwakili buaya betina.
Suku Huave tinggal di pesisir Negara Bagian Oaxaca, tidak jauh dari kota tersebut.
Pernikahan disertai dengan permohonan meminta hujan kepada maha kuasa, hasil pertanian yang bagus, serta segala hal terkait dengan kedamaian dan keharmonian bagi penduduk Chontal.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid