Kehidupan baru pun segera kita songsong, yakni kehidupan abadi di akhirat. Oleh karenanya Allah SWT mengingatkan pada kedua ayat di atas, agar kita tidak tertipu oleh kepalsuan kehidupan dunia. Senantiasalah waspada dalam menjalani kehidupan di dunia ini, dan tanamkanlah kecintaan terhadap kebaikan di dunia untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat.
Gambaran Kehidupan Dunia Dibandingkan Akhirat
Baginda Rasulullah SAW menggambarkan dunia ini laksana tetesan air dari jari telunjuk setelah dicelupkan ke dalam air laut, seperti yang disampaikan melalui sabdanya: “Demi Allah! Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian yang mencelupkan jarinya ke laut, (perawi hadits ini yaitu) Yahya memberikan isyarat dengan jeri telunjuknya lalu hendaklah dia melihat apa yang dibawa jarinya itu?” (HR. Muslim dan Ibnu Hibban).
Dalam hadits yang lain diceritakan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati sebuah pasar, sementara banyak orang berada di dekat beliau. Beliau kemudian berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil. Sambil memegang telinganya, beliau bersabda:
“Siapa di antara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?”
Orang-orang berkata: “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”
Beliau bersabda: “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?”
Orang-orang berkata: “Demi Allah, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati.”
Beliau kemudian bersabda: “Demi Allah, sungguh dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.” (HR. Muslim).
Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah sudah bahwa dunia penuh canda. Jangan salah menyikapi kehidupan di dunia ini, sebagaimana sabda Baginda Rasulullah SAW yang artinya: “Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar menumpang lewat atau musafir.” (HR. Bukhari). (*)
Dunia penuh canda karenanya Jangan salah menyikapi kehidupan di dunia. (Foto : Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait