HIKMAH JUMAT : Teladani Nabi, Selamatkan Diri

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Tidak ada seorang manusia pun yang memiliki kesempurnaan dalam hidupnya selain Baginda Rasulullah SAW. (Foto : Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. - Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

SAAT INI kita tengah berada di pekan pertama bulan Rabiul Awwal 1445 H. Bulan dimana Baginda Rasulullah SAW dilahirkan tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau 570 Masehi di kota Mekah.

Kelahiran Baginda Rasulullah SAW di muka bumi merupakan rahmat bagi semesta alam. Allah SWT berfirman: “Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107).

Allah SWT menjadikan Baginda Rasulullah SAW sebagai manusia multidimensi sekaligus manusia yang paling sempurna di muka bumi ini. Oleh karenanya Allah SWT memerintahkan seluruh umat manusia untuk meneladani Baginda Rasulullah SAW dalam segala aspek kehidupan.

Teladan Terbaik bagi Kita

Allah SWT berfirman yang artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21).

Apa pun profesi kita saat ini, Baginda Rasulullah SAW adalah teladan terbaik bagi kita. Tidak ada satu orang manusia pun yang memiliki kesempurnaan dalam hidupnya selain Baginda Rasulullah SAW. Baginda Rasulullah SAW adalah manusia multidimensi yang harus dijadikan sebagai suri teladan bagi siapa pun.   

Anda yang berprofesi sebagai pengusaha, Baginda Rasulullah SAW adalah pengusaha sukses sejak masih muda. Anda yang berprofesi sebagai politisi, jangan lupa Baginda Rasulullah SAW adalah diplomat ulung yang keberhasilannya diakui dunia.

Anda yang berprofesi sebagai guru atau pendidik, jangan lupa Baginda Rasulullah SAW juga adalah guru bangsa sekaligus guru bagi seluruh umat manusia. Anda sebagai kepala keluarga, Baginda Rasulullah SAW adalah kepala keluarga yang paling sukses dalam memimpin keluarganya.

Anda yang memiliki jabatan sebagai kepala daerah atau kepala negara, Baginda Rasulullah SAW adalah kepala negara yang berhasil dalam memimpin bangsa dan masyarakatnya yang heterogen terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.

Mengutip pendapat KH. Zainuddin MZ, Baginda Rasulullah SAW adalah seorang tokoh yang terbaik akhlaknya, terberat perjuangannya, tersabar menghadapi umatnya, terkuat ibadahnya, terbersih hatinya, dan hal-hal yang terbaik lainnya.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)

 

Baginda Rasulullah SAW adalah seorang tokoh atau pemimpin yang ucapannya adalah perbuatannya. Apa pun yang beliau perintahkan, Baginda Rasulullah SAW adalah orang yang pertama melakukannya. Tidak ada satu pun perintah yang beliau instruksikan, kecuali beliau telah melaksanakannya.

Berbeda dengan kita, manusia, tokoh atau pemimpin saat ini, kita paling pintar memberikan contoh namun tidak bisa menjadi contoh. Baginda Rasulullah SAW adalah sosok yang tidak hanya memberikan contoh, namun sosok yang benar-benar menjadi contoh atau teladan bagi siapa pun.

Keteladanan Baginda Rasulullah SAW diakui pula oleh tokoh-tokoh non muslim dunia. Sebut saja misalnya Michael H. Hart seorang astrofisikawan Yahudi – Amerika dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History, menyebutkan Baginda Rasulullah SAW sebagai manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia.

Adapun Mahatma Gandhi, seorang tokoh spiritual Hindu sekaligus politikus ternama dari India menyatakan bahwa bukanlah pedang yang membuat Islam jaya, melainkan karena Nabi Muhammad datang dengan membawa cinta kasih dan kesederhanaan.

Begitu pula dengan Will Durant, seorang pakar sejarah dan filosof dari Amerika yang menyatakan bahwa apabila dilihat dari sepanjang sejarah, Nabi Muhammad adalah orang yang paling agung sebab begitu besar pengaruhnya terhadap manusia, oleh karenanya kebesarannya tampak jelas.

Tentu bagi orang yang beriman, ada atau pun tidak adanya pendapat dari orang-orang non muslim tentang Baginda Rasulullah SAW bukanlah sebuah masalah. Adanya pendapat mereka yang mengakui kemuliaan akhlak Baginda Rasulullah SAW hanyalah mengkonfirmasi bahwa kemuliaan akhlak Baginda Rasulullah SAW pun diakui oleh mereka.

Oleh karenanya, bagaimana bisa seorang mukmin tidak mengakui kemuliaan akhlak Baginda Rasulullah SAW? Terlebih lagi, Allah SWT telah memuji Baginda Rasulullah SAW dengan menyebutkan bahwa beliau benar-benar memiliki budi pekerti yang luhur. Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam [68]: 4).

Dengan demikian, di bulan yang istimewa ini mari kita tingkatkan pemahaman kita terhadap diri dan juga ajaran Baginda Rasulullah SAW. Jangan sampai peringatan maulid Nabi Muhammad SAW hanyalah sekedar seremonial yang tidak memberikan dampak terhadap keimanan dan amal kita.

Allah SWT menjadikan sikap meneladani Rasulullah SAW yang diimplementasikan dalam bentuk mengikuti segala ajarannya, sebagai bukti cinta kita kepada Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang artinya:

“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu’. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran [3]: 31).


Keteladanan Baginda Rasulullah SAW diakui pula oleh tokoh-tokoh non muslim dunia. (Foto : Ist)

 

Berdasarkan ayat di atas, maka bagi siapa saja di antara kita yang menjadikan Baginda Rasulullah SAW sebagai teladan dalam hidupnya, kemudian diimplementasikan dengan cara mengikuti segala bentuk ajaran Baginda Rasulullah SAW, maka sikapnya itu akan mendatangkan cinta dari Allah SWT sekaligus ampunan atas dosa-dosanya.

Begitu luar biasanya hikmah dari kita menjadikan Baginda Rasulullah SAW sebagai teladan, sehingga cinta dan ampunan dari Allah pun dapat kita raih. Dengan kata lain, jika kita ingin mendapatkan cinta dan ampunan dari Allah SWT, teladanilah nabi maka selamatlah diri kita ini.

Tugas kita adalah menjadi pengikut setia Baginda Rasulullah SAW khususnya dalam hal peribadahan. Adapun terkait dengan permasalahan duniawi, maka Baginda Rasulullah SAW memberikan kebebasan kepada kita.

Baginda Rasulullah SAW adalah orang yang sangat bijak dan memiliki pemahaman yang sangat futuristik. Beliau sangat memahami bahwa perkembangan teknologi dalam berbagai bidang akan sangat mungkin berbeda dari waktu ke waktu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik diceritakan bahwa “Nabi SAW melewati suatu kaum yang sedang melakukan talqih (menyerbukkan bunga kurma). Lalu beliau berkata: seharusnya jangan dilakukan, biar hasilnya lebih baik. Namun, hasil panen mereka itu buruk hasilnya. Ketika Nabi SAW melewati mereka lagi, beliau pun bertanya: Mengapa hasil panen kurma kalian buruk? Mereka pun menjawab karena ini dan itu. Lalu Rasulullah SAW bersabda: kalian lebih mengerti urusan dunia kalian (yang ahli dalam bidang tersebut).”

Implementasi dari hadits di atas misalnya dalam hal kendaraan yang digunakan untuk pergi ibadah haji. Baginda Rasulullah SAW dan para sahabat menggunakan unta untuk berhaji, sedangkan saat ini kita menggunakan pesawat.

Dalam konteks ini, kendaraan untuk berhaji adalah dunia, maka terserah kita akan menggunakan kendaraan jenis apa. Namun dalam urusan ritual ibadah haji, wajib mengikuti dan meneladani Baginda Rasulullah SAW. (*)


Jangan sampai peringatan maulid Nabi Muhammad SAW hanyalah sekedar seremonial yang tidak memberikan dampak terhadap keimanan dan amal kita. (Foto : Ist)

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

 

 

          

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network