"Memang pernah dengar hantu mbak Sri namanya. Itu sudah lama dan melegenda kalau di FIS," kata Ridho, salah satu alumni mahasiswa. Kejadian itu membuat pihak fakultas dijelaskan Prasetyo, tidak mengizinkan adanya aktivitas di malam hari di atas pukul 17.00 WIB. Selain di sekitar FIS, lokasi yang dikenal horor juga terdapat di Fakultas MIPA. Konon di sekitar Fakultas MIPA dari cerita yang beredar turun temurun menjadi tempat bersemayam hantu tanpa kepala.
Menurutnya, sebelumnya ada seseorang pekerja yang terjatuh dan tersambar petir. Sang pria ini meninggal dunia ketika ia dan rekan-rekan petugas keamanan mencoba menolongnya. "Itu kejadian sewaktu hujan deras, dia jatuh usai tersambar petir. Kepalanya mengalami gegar otak, karena jatuh duluan. Ada orang duduk di lokasi situ (tempat kejadian) persis seperti korban yang meninggal tersambar petir, sampai tujuh hari dia duduk setiap malamnya dia duduk," beber pria berusia 42 tahun ini.
Lain pula yang dialami Vidianto, alumni mahasiswa Fakultas Sastra, yang mengungkap, sosok penunggu pohon besar di dekat Fakultas Teknik (FT) menjadi makhluk tak kasat mata yang kerap menampakkan eksistensinya. "Di situ kalau malam sehabis isya atau kalau sepi lewat jalan depan pohon itu suka mencium bau bakaran kentang, horor banget suasananya.
Teman juga pernah dilihatin makhluknya tinggi besar, tapi saya enggak bisa lihat cuma baunya doang," jelasnya. Kesaksian berbeda juga dialami mahasiswa semester 5 Lingga, di mana ada sosok hantu di dalam boneka yang membuat bergerak sendiri.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait