HIKMAH JUMAT : Mengenal Karakter Kaum Yahudi

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berkontribusi secara positif terhadap kehidupan manusia di dunia ini. (Foto : Ist)

Pembaca Hikmah Jum’at yang budiman, karakter kaum Yahudi di atas tentu sangatlah berbeda dengan karakter umat Islam. Tidak hanya dalam masalah peribadahan, dalam kehidupan sehari-hari di dunia ini, umat Islam memiliki aturan yang sangat indah yang dengannya akan tercipta ketertiban, kedamaian, dan persaudaraan sesama umat manusia.

Seorang orientalis sekaligus ahli sejarah Timur Tengah dari Skotlandia yang bernama Sir Hamilton Alexander Rosskeen Gibb atau yang lebih dikenal dengan H.A.R. Gibb memuji Islam dengan pernyataanyan: “Islam indeed much more a system of theology, if is complete civilisation”.

Islam sesungguhnya bukan hanya satu sistem teologi semata, tetapi ia merupakan peradaban yang lengkap. Demikian pendapat dari H.A.R. Gibb. Oleh karenanya, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berkontribusi secara positif terhadap kehidupan manusia di dunia ini.

Hal ini sejalan dengan konsep agama Islam yang rahmatan lil ‘alamiin. Oleh karenanya, tugas utama umat Islam dalam bersosialisasi dan berhubungan dengan sesama umat manusia adalah menebarkan kebaikan dan kebermanfaatan bagi manusia yang lain.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia di antara kalian adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.”        

Dengan kata lain, tindakan yang dilakukan oleh bangsa Palestina terhadap zionis Israel adalah tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan diri, mempertahankan haknya sebagai manusia dan bangsa yang selama ini dijajah dan diusir dari negerinya sendiri.

Oleh karenanya dalam surat Al-Fatihah Allah SWT menyebut kaum Yahudi sebagai kaum yang al-maghdlubi (yang dimurkai). Sebagaimana terdapat dalam ayat 7 surat Al-Fatihah [1] yang artinya: "(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

Pada tafsir Jalalayn disebutkan bahwa yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai adalah kaum Yahudi, sedangkan mereka yang tersesat adalah kaum Nasrani. Semoga Allah SWT memberikan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap berada pada jalan yang lurus yakni jalannya orang-orang yang telah mendapatkan nikmat dari Allah SWT. (*)


Umat Islam memiliki aturan yang sangat indah yang dengannya akan tercipta ketertiban, kedamaian, dan persaudaraan sesama umat manusia. (Foto : Ist)
 
Wallahu a’lam bish-shawab.

          

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network