Dirut Pasar Niaga Tangerang Mundur, Buntut Viral Pamer Uang Segepok

Nandha Aprilianti
Direktur Utama PD Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang Syaefunnur Maszah resmi mengundurkan diri, Rabu (2/2/2022) setelah video pamer uang segepok viral di media sosial. (Foto : MPI/Nandha Aprilianti)

TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Buntut pamer uang segepok yang videonya viral di media sosial, Direktur Utama PD Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang Syaefunnur Maszah resmi mengundurkan diri.

“Saya diskusi dan dengan segala pertimbangan saya mengajukan pengunduran diri kepada pak Bupati, pak Sekda dalam rangka untuk public education,” ujar Syaefunnur, Rabu (2/2/2022).

Setelah viralnya video tersebut, dia langsung menghubungi Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar guna meminta maaf. Hari ini juga dia menghadap bupati untuk menyampaikan langsung permintaan maaf dan menyesali perbuatannya.

“Saya minta maaf dan menyesal serta siap sanksi terburuk atau sebagainya, bahasa sopan saya. Tapi, bukan berarti saya berani bertindak, karena itu bukan attention atau niatan,” ungkapnya.

Alasan dia melakukan tindak tersebut hanyalah guyonan semata. Sedangkan terkait ajuan pengunduran diri yang dia sampaikan hingga saat ini masih menunggu jawaban. “Saya masih menunggu (jawaban), ini surat resminya baru saya kirim,” ujarnya.

Aksi Syaefunnur Maszah viral setelah video dirinya tengah duduk di sebuah sofa dengan memegang peralatan makan beserta piring yang berisikan uang gepokan Rp 100.000-an.

Video tersebut direkam sejak tahun 2020. “Kejadiannya itu pada 15 September 2020. Jadi waktu buat itu bahwa saya semata mengatakan awas duit itu panas, haredang-haredang konteksnya itu,” kata Syaefunnur. (*)
 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network