JAKARTA, iNewsSerpong.id - Memiliki kulit sehat dan glowing menjadi dambaan setiap orang. Sebab itu, tak heran jika banyak orang yang berlomba-lomba mencoba berbagai produk skincare dan rangkaian treatment demi mendapatkan kulit cantik maksimal.
Saat ini, tren kecantikan untuk perawatan kulit pun kian berkembang. Tidak hanya mengaplikasikan berbagai produk skincare seperti serum dan krim langsung ke kulit, tetapi ada pula metode mesoterapi. Apa itu?
Mesoterapi merupakan treatment kecantikan yang dilakukan dengan cara menyuntikkan zat aktif ke dalam lapisan kulit, tanpa melakukan pembedahan. Meski sama-sama mengaplikasikan bahan aktif ke kulit, namun kedua cara tersebut memberikan hasil akhir yang berbeda.
Dokter Kulit Estetik dr Dikky Prawiratama, MSC, SpKK menjelaskan, umumnya perawatan wajah dengan mengoleskan skincare akan memberikan hasil yang lebih lama sekitar empat sampai 20 minggu. Selain itu, tak semua produk skincare dapat terserap dengan optimal ke dalam kulit.
Sementara itu, prosedur injeksi seperti mesoterapi dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan optimal ke dalam kulit. Sebab, bahan aktif yang digunakan langsung masuk ke dalam tubuh sesuai dengan kebutuhan kulit.
“Berbeda dengan yang diinjeksi, karena injeksi obatnya langsung dimasukkan ke dalam kulit sesuai kebutuhan, efeknya jauh terlihat lebih cepat. Namun untuk kelemahannya, yang disuntik bisa saja tidak sengaja menyenggol pembuluh darah di kulit atau rasa kurang nyaman ketika disuntik,” kata dr Dikky yang juga selaku Key Opinion Leader of Dermaqual, seperti dikutip dari siaran pers Kalbe, Minggu (24/12/2023).
Dalam mesoterapi umumnya memasukkan beberapa bahan aktif. Mulai dari vitamin C, hyaluronic acid, dan juga ceramide melalui injeksi. Beberapa bahan aktif tersebut saat ini sudah sering ditemukan dalam produk skincare oles.
“Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan melakukan perawatan injeksi ke kulit, kembali pada jenis permasalahan apa yang ingin diselesaikan. Pengulangan perawatan injeksi ke kulit dilakukan berdasarkan jenis indikasinya dan berat atau ringannya keluhan yang dialami oleh pasien,” ujar dr Dikky.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait