HIKMAH JUMAT : Nasihat Akhir Tahun

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Semoga di tahun 2024 Allah menjadikan kita hamba-Nya yang lebih baik lagi. (Foto : Ist)

BEGITU CEPAT waktu berlalu dan hari berganti. Hari ini pun, kita tengah berada di hari Jum’at terakhir di tahun 2023. Tak terasa, tinggal tiga hari lagi tahun 2023 akan meninggalkan kita dan berganti dengan tahun baru yaitu tahun 2024.

Satu hal yang patut kita syukuri adalah Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kita hingga akhir tahun ini. Entah berapa lama lagi kesempatan yang akan Allah SWT berikan kepada kita, entah esok atau lusa nanti kematian pun akhirnya akan datang menghampiri kita.

Di penghujung tahun 2023 ini, marilah kita senantiasa bersyukur dan teruslah berbuat baik, tanpa harus menunggu membuat resolusi dan tahun baru 2024 datang. Karena sejatinya, hidup kita adalah hari ini, yang lalu tak mungkin kembali lagi, dan esok hari adalah masih misteri.

Ajal tak dapat Ditunda 

Untuk itu, tak perlu kita menunggu pergantian tahun baru untuk memperbaiki diri, karena ajal tak pernah dapat ditunda, dan kematian tak pernah dapat dihindari. Sebagaimana Allah mengingatkan kepada kita dalam Al-Qur’an surat Al-Ashr ayat 1-3 yang artinya:

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan beramal shalih, dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”

Berbuat baiklah (beramal shalih) selagi kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT. Selama kita masih bernafas, itu artinya kesempatan untuk berbuat baik masih Allah berikan. Allah SWT berfirman yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr [59]: 18).

Berdasarkan ayat di atas, Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk bertakwa kepada-Nya, yakni dengan cara mengerjakan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
 

Selain itu, hendaknya setiap manusia menghitung-hitung dirinya sendiri sebelum dimintai pertanggungjawaban, dan perhatikanlah apa yang kita tabung buat diri kita berupa amal-amal shalih untuk bekal diri kita dikembalikan, yaitu hari dihadapkannya kita kepada Allah SWT.

Ayat ini menjadi landasan bagi kita untuk senantiasa bertakwa dan berbuat baik di setiap kesempatan yang ada. Takwa adalah sebaik-baik bekal yang bisa kita bawa menghadap Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:

“... Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Al-Baqarah [2]: 197).

Salah satu implementasi takwa adalah senantiasa berbuat baik di berbagai kesempatan sesuai dengan kemampuan kita. Karena sejatinya, kebaikan apa pun yang kita lakukan maka semuanya akan kembali kepada kita, begitu pula sebaliknya.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, ...” (QS. Al-Isra [17]: 7).   

Selanjutnya, yang perlu dilakukan pada setiap kesempatan adalah melakukan muhasabah, yakni menghitung-hitung amal baik kita dibandingkan dengan keburukan kita yang dilakukan sepanjang waktu. Baginda Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.” (HR. Tirmidzi).

Sementara itu, sahabat Nabi SAW yakni Umar bin Khattab RA. menganjurkan kepada setiap muslim agar senantiasa menghisab dirinya sebelum datang hari penghisaban. Beliau berkata:

“Hisablah (introspeksi) diri kalian sebelum diri kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”


Tak perlu kita menunggu pergantian tahun baru untuk memperbaiki diri, karena ajal tak pernah dapat ditunda, dan kematian tak pernah dapat dihindari. (Foto : Ist)
 

Dengan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT, istiqamah dalam berbuat kebaikan, dan melakukan muhasabah atau introspeksi diri, maka bolehlah kita berharap kepada Allah, semoga diri kita tetap terjaga dan berada dalam keridhaan Allah SWT.

Baginda Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita sebuah do’a agar di setiap akhir urusan kita dijadikan baik oleh Allah SWT. Do’a tersebut terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi yang artinya:

“Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu.”

Semoga Allah SWT menjadikan akhir tahun 2023 ini adalah akhir tahun yang terbaik untuk kita, menjadikan kita tetap istiqamah dalam ketakwaan dan kebaikan, dan semoga di tahun 2024 Allah menjadikan kita hamba-Nya yang lebih baik lagi. Aamiin. Wallahu a’lam bish-shawab. (*)


Akhir tahun 2023 ini adalah akhir tahun yang terbaik, semoga menjadikan kita tetap istiqamah dalam ketakwaan dan kebaikan. (Foto : Ist)
 
Dr. Abidin, S.T., M.Si, Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina & Ketua PCM Pagedangan - Tangerang 


Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network