JAKARTA, iNewsSerpong.id - Gempa yang terjadi di Sumedang menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk RSUD Sumedang.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan bahwa gempa tersebut terjadi sebanyak tiga kali pada Minggu (31/12/2023) dipicu oleh sesar aktif, yaitu Sesar Cileunyi.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menyatakan bahwa pusat gempa terletak di darat Kabupaten Sumedang. Morfologi daerah tersebut mencakup dataran yang bergelombang, lembah, perbukitan, hingga terjal.
Rombakan Gunung Api
Sebagian batuan rombakan gunung api di daerah ini telah mengalami pelapukan, yang menjadikan endapan Kuarter bersifat lunak dan rawan terhadap guncangan gempa bumi.
Hendra Gunawan menambahkan bahwa morfologi perbukitan yang terdiri dari batuan rombakan gunung api yang telah lapuk memiliki potensi gerakan tanah yang dipicu oleh gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Sesar Cileunyi-Tanjungsari, menurut Kepala PVMBG, merupakan sesar mendatar mengiri dengan sebaran dari selatan Desa Tanjungsari ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles. Nilai laju gesernya berkisar antara 0,19 hingga 0,48 milimeter per tahun.
Dampak gempa ini telah merusak rumah penduduk di beberapa daerah, seperti Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler; Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.
Guncangan gempa ini dirasakan di sejumlah daerah Sumedang dengan skala intensitas antara III hingga IV MMI (Modified Mercalli Intensity).
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait