Komitmen Jaga Keanekaragaman Hayati, Astra Property Tanam Pohon di Ammaia Ecoforest

Sazili M
Komitmen menjaga keanekaragaman hayati, Astra Property menanam pohon di Ammaia Ecoforest. Foto: Ist

Kehadiran Pranaraksa Center di Ammaia Ecoforest diharapkan dapat berkontribusi dalam komitmen penghijauan di area lingkungan residensial. Selain melakukan penanaman pohon, Ammaia Ecoforest juga dilengkapi dengan berbagai fitur green living yang sesuai dengan sertifikasi Greenship Neighborhood peringkat Gold yang didapatkan dari Green Building Council Indonesia (GBCI). 

Fitur-fitur tersebut diantaranya adalah green area dalam bentuk community garden dimana penghuni dapat menanam tanaman yang bisa dipanen untuk kemudian dimasak sendiri, area bermain anak untuk bereksplorasi, jalur pedestrian/jogging track asri sepanjang 2,5 km yang tersambung dengan setiap kluster, serta ruang terbuka hijau seluas 5,4 hektare yang disebut Forest Belt. 

Selain itu, fitur green living juga diaplikasikan melalui pengelolaan dan koservasi lebih dari 40% air hujan dengan kapasitas retensi air hujan sebesar 11.781m3, serta memiliki sengkedan alami yang dapat membantu regulasi aliran air hujan sehingga tidak menimbulkan banjir.

Dilewati oleh garis zamrud khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, menjadikan Indonesia negara yang kaya akan kenekaragaman hayati. Sayangnya, beberapa tanaman ini mulai tidak dikenal karena keberadaannya yang semakin langka.

Menempati area hijau di Ammaia Ecoforest dengan luas lahan 73,280 m2, upaya konservasi Astra Property diimplementasikan dengan melakukan penanaman sekaligus pemeliharaan berbagai tanaman asli Indonesia yang merupakan tanaman langka. 

Bibit tanaman langka tersebut terdiri 15 jenis, diantaranya adalah bibit kayu balau Hopea pierei yang masuk dalam kategori vulnerable, dan bibit belimbing Papua dan Gorontalo yang asli dari Indonesia. 

Belimbing Papua dan Gorontalo merupakan bibit yang cukup unik karena hanya dapat ditanam di dataran rendah dan saat ini keberadaannya bisa ditemukan salah satunya di Kebun Raya Itera, Lampung. 

Selain itu beberapa bibit langka lainnya yang turut ditanam adalah merbau, matoa, mahoni, kenari, jambu Sulawesi, jamblang dan lain lain.

“Selain sebagai tempat untuk konservasi tanaman langka asli Indonesia, kegiatan Pranaraksa juga diharapkan dapat menjadi pusat pengenalan dan pembelajaran kepada seluruh elemen masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang berbagai tanaman Nusantara yang saat ini sudah mulai jarang dijumpai,” tutup Wibowo.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network