Harus Menunggu Berjam-jam di Lapangan, Potret Antrean Swab Di China

Intan Afika
Antrean Swab di Hong Kong. (Foto: Vincent Yu/AP)

HONG KONG, iNewsSerpong.id - Gelombang Omicron memang telah membuat banyak negara mengalami lonjakan kasus Covid-19. Indonesia sendiri saat ini mengalami penambahan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.

Tapi, selain Indonesia wilayah Hong Kong juga melaporkan 986 infeksi virus corona baru. Para ahli medis pun memperkirakan akan ada 28.000 kasus harian pada akhir Maret ini, dengan orang tua yang tidak divaksinasi menjadi kekhawatiran khusus. Angka ini pun sudah mengalami kenaikan 10 kali lipat sejak 1 Februari.

Chief Executive of Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan dia sangat menyesal dan cemas ketika banyak penduduk, termasuk orang tua dan anak-anak, mengantre berjam-jam di pusat pengujian dan memasuki fasilitas isolasi setelah infeksi harian berlipat ganda menjadi rekor 1.161 kasus sehari sebelumnya.

Hong Kong sendiri memang telah berusaha untuk mengekang wabah sesegera mungkin, berbeda dengan banyak tempat lain yang mencoba hidup dengan Covid, mengandalkan tingkat vaksinasi yang tinggi untuk memberikan perlindungan sambil mengurangi pembatasan.

(Foto: Peter Parks/AFP)

Varian omicron yang menyebar cepat sedang menguji kedua pendekatan, meskipun para ahli mengatakan strategi Hong Kong terlihat tidak menjanjikan seiring dengan kasus yang membengkak.

Lam pun mengatakan pemerintah sedang bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas dan menangani infeksi yang menyebar cepat, melanda tempat-tempat seperti panti jompo, adalah hal terakhir yang ingin dia lihat.

“Warga harus menunggu lama untuk menerima tes dan banyak orang yang positif sudah lama menunggu fasilitas isolasi,” katanya seperti dilansir dari NBC News.

"Saya sangat menyesal dan cemas," tulisnya.

Lam mengatakan kota itu tidak dapat mencoba hidup dengan Covid-19, karena lebih dari 50 persen lansia belum divaksinasi. Sekira 82 persen penduduk kota telah mendapatkan setidaknya satu suntikan vaksin, tetapi banyak orang lanjut usia yang masih ragu-ragu.

Para ahli memodelkan skenario yang mereka katakan mengindikasikan Hong Kong dapat kembali ke keadaan nol-Covid hanya jika seluruh kota dikunci selama dua hingga tiga bulan. Pihak berwenang telah menanggapi lonjakan terbaru dengan membuat beberapa langkah.

(Foto: Kin Cheung/AP)

Salah satunya adalah pertemuan publik lebih dari dua orang dilarang, sementara pertemuan di rumah juga dibatasi. Aturan tersebut menambah langkah-langkah ketat yang telah memaksa restoran tutup setelah pukul 6 sore, serta menutup sekolah, pusat kebugaran, dan juga bioskop.

Biasanya, orang dimandatkan untuk menguji apakah mereka berada di daerah di mana infeksi terdeteksi, dan puluhan ribu telah memadati pusat pengujian di seluruh kota dalam beberapa hari terakhir. (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network