HIKMAH JUMAT : Semuanya akan Berlalu

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Jangan terpesona dengan kenikmatan dan gemerlapnya kehidupan dunia. (Foto: Ist)

Allah SWT berfirman yang artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran [3]: 139).

Namun demikian, bukan berarti kita dilarang secara total untuk bersedih. Sebagai manusia biasa, sedih adalah sifat atau naluri seorang manusia. Tak ada salahnya jika kita bersedih, selama sedihnya itu memang sewajarnya saja. Allah SWT berfirman yang artinya:

“Dan bahwasannya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS. An-Najm [53]: 43). Berdasarkan ayat ini, sejatinya Allah-lah yang membuat seseorang itu dapat tertawa atau menangis, dan Allah juga yang menciptakan faktor-faktor penyebabnya.

Kesedihan yang dilarang adalah kesedihan yang menyebabkan seseorang menjadi lemah, berputus asa serta membenci takdir Allah. Oleh karenanya Baginda Rasulullah SAW mengajarkan sebuah do’a yang artinya: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana dan rasa sedih.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sikap terbaik yang dapat kita lakukan ketika kesulitan, penderitaan, kesedihan, dan hal-hal lain yang tidak kita sukai datang dalam kehidupan kita adalah bersabar, dan yakinlah bahwa semuanya akan berlalu. Tersenyumlah dan tetap optimis menghadapi hidup dan kehidupan ini.

Demikian pula jika saat ini ada di antara kita yang tengah diliputi kemudahan, kejayaan, kebahagiaan, termasuk mungkin kekuasaan, maka ingatlah bahwa hal ini pun pasti akan berlalu. Bersikaplah dengan sikap yang terbaik, yakni nikmati dan syukuri, tapi jangan sampai lupa diri.

Dengan segala bentuk kemudahan, kejayaan, kebahagiaan, dan kekuasaan yang Allah berikan kepada kita, maka bantulah orang lain yang membutuhkan bantuan dari kita. Jadikan segala yang kita miliki sebagai penyebab datangnya kebaikan dan kebahagiaan bagi orang lain.

Kita harus ingat, firman Allah SWT yang artinya: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman [55]: 60). Jadi, ketika kita berbuat baik kepada orang lain, sejatinya kita sedang berbuat baik untuk diri kita sendiri, karena manfaat kebaikan itu akan kita rasakan sendiri.


Kesedihan yang dilarang adalah kesedihan yang menyebabkan seseorang menjadi lemah, berputus asa serta membenci takdir Allah. (Foto: Ist)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network