Sengitnya Persaingan Minimarket vs Warung Madura, hingga Tempat Usaha Pun Bersebelahan

Vitrianda Hilba Siregar
Persaingan minimarket vs warung Madura semakin tajam saja. Tampak Minimarket Alfa Mart bersebelahan dengan warung Madura. Foto: Tangkapan Layar

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Persaingan minimarket vs warung Madura semakin tajam saja. Minimarket yang awalnya berkembang pesat awalnya berada di perkotaan lalu menembus hingga ke kampung-kampung, Namun dalam perkembangannya warung Madura pun menerapkan strategi yang sama mendekati warga. Bahkan warung Madura buka 24 jam non stop.

Bahkan kerasnya persaingan minimarket vs warung Madura terekam dalam video yang diunggah oleh Ketua Paguyuban Warung Sembako Madura Cak Hamied dalam status Whatsapp-nya.

Terlihat antara minimarket Alfa Mart bersebelahan langsung dengan warung Madura di sebuah kawasan di Jakarta yang cukup ramai.

"Berdempetan dg Alfamart, siapa takut? Orang Madura berprinsip, rizki orang sdh Allah atur. Rizki semut gak akan dimakan gajah. Tapi kok gajahnya kepanasan" tulis Cak Hamied dalam statusnya.

Warung Madura bersebelahan dengan minimarket Alfa Mart. Foto:Tangkapan Layar.
Perkembangan bisnis retail di Indonesia dalam beberapa waktu terakahir diwarnai dengan kemunculan minimarket dan warung Madura yang bersaing ketat dalam menarik pelanggan. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri, sehingga mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ketat.

Minimarket, seperti Alfamart dan Indomaret, menawarkan kemudahan berbelanja dengan gerai yang tersebar luas, jam buka yang panjang, dan produk yang beragam. Sistem modern dan terstandarisasi menjadi ciri khas minimarket, menjanjikan pengalaman berbelanja yang praktis dan efisien.

Warung Madura, di sisi lain, mengandalkan kearifan lokal dan kedekatan dengan komunitas. Warung Madura umumnya buka lebih lama, menyediakan produk segar dan kebutuhan sehari-hari, serta menawarkan layanan kredit dan jasa lainnya. Kedekatan dengan pelanggan dan fleksibilitas dalam melayani kebutuhan individu menjadi daya tarik utama warung Madura.

Persaingan antara minimarket dan warung Madura merupakan fenomena yang dinamis dalam perkembangan bisnis retail di Indonesia. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri, dan terus berinovasi untuk menarik pelanggan.

Persaingan ini membawa dampak positif dan negatif bagi konsumen, usaha kecil, dan masyarakat. Di masa depan, perlu dicari solusi yang dapat menyeimbangkan kepentingan semua pihak dan memastikan kelangsungan usaha yang berkelanjutan.

Cak Hamied dalam pesannya juga menyebutkan warung Madura sebagaimana warung kelontong lain di Indonesia sudah membantu pemerintah mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang seharusnya menjadi tugas pemerintah.  Seharusnya pemerintah berterima terhadap kehadiran warung Madura dengan cara melindungi bahkan membantu membesarkannya.

Dia juga mengingatkan kebutuhan warga tidak terbatas waktu. Pada tengah malam masih ada warga yang membutuhkan sesuatu. "Dan kami siap melayani buka 24 jam. Itu bagian dari strategi penjualan dan bagaimana kecerdasan menangkap kebutuhan market. Di mana pada jam-jam tersebut masih ada yang belanja," pungkasnya. 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network