Begini Penjelasannya, Mengapa Harimau tidak ada di Afrika

Dini Listiyani
Kenapa Harimau Tak Ada di Afrika (Foto: unsplash)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Tahukah Anda harimau tidak ada di Afrika? Bagi yang belum tahu mungkin fakta ini cukup mengejutkan mereka. 

Fakta harimau tidak ditemukan di Afrika mungkin mengejutkan. Mengingat, Afrika merupakan rumah bagi semua spesies hewan

Alasan tak ada harimau di Afrika disebabkan kombinasi sejarah, evolusi, geografi, dan ekologi. Kisah harimau sendiri dimulai di Asia. 

Catatan fosil menunjukkan nenek moyang harimau berasal dari benua Asia sekitar dua juta tahun lalu. Nenek moyang awal ini dikenal sebagai Panthera Palaeosinensis, berukuran lebih kecil dan primitif dibanding harimau modern.

Mereka menjelajahi hutan dan padang rumput di Asia dan secara bertahap berevolusi serta beradaptasi dengan lingkungan. Seiring berjalannya waktu, nenek moyang ini melahirkan berbagai subspesies yang secara unik beradaptasi dengan habitat spesifiknya seperti Royal Bengal Tiger yang tumbuh di iklim tropis. 

Evolusi harimau sebagian besar terisolasi di Asia karena hambatan geografis. Pegunungan Himalaya misalnya berperan sebagai penghalang alami, mencegah migrasi harimau ke benua lain, sebagaimana dikutip dari Times of India, Rabu (31/7/2024).

Selain itu, selama zaman Pleistosen, yang berlangsung antara 2,6 juta tahun hingga 11.700 tahun lalu, harimau mungkin tidak menyeberang ke Afrika. Ini kemungkinan besar terjadi karena Afrika telah menjadi rumah bagi berbagai predator besar seperti singa, macan tutul, dan cheetah.

Predator-predator ini telah menetap di lingkungan ekologi yang cocok untuk kucing besar, sehingga hanya menyisakan ruang bagi harimau berkembang. Faktor lain yang membuat harimau tidak ada di Afrika adalah spesialisasi spesies.

Harimau pemburu yang sangat terspesialisasi dengan adaptasi yang sesuai lingkungan tempat mereka tinggal di Asia. Adaptasi ini mungkin tidak menguntungkan ekosistem di Afrika yang sangat berbeda dengan ekosistem di Asia. 

Harimau telah berevolusi menjadi pemburu soliter, mengandalkan kemampuan sembunyi-sembunyi dan kamuflase untuk menyergap mangsa di tumbuhan lebat. Sebaliknya, sabana terbuka di Afrika mendukung perburuan kelompok dari lari dengan ketahanan tinggi seperti yang terlihat pada singa. 

Aktivitas manusia rupanya juga bisa menjadi faktor penghambat. Secara histris, harimau berkeliaran di wilayah yang luas di Asia, dari Anatolia Turki hingga pantai timur Rusia. 

Namun, ekspansi manusia telah menyebabkan kerusakan dan fragmentasi habitat, perburuan liar, dan konflik dengan manusia, sehingga mengurangi populasi harimau dan wilayah jelajahnya. Sebaliknya, kucing besar di Afrika juga menghadapi tekanan serupa, tapi berhasil hidup di benua Afrika.

(*)



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network