KISAH SUKSES: Yustinus Soeroso, Usaha dari Nol, kini Punya Ratusan Bus Mewah

Dani M Dahwilani
Memulai karier sebagai kernet (kondektur), founder PO Rosalia Indah Yustinus Soeroso mengaku berasal dari anak buruh tani. (Foto: YouTube Perpalz TV)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Bagi pengguna transportasi bus, siapa yang tal kenal dengan Perusahaan otobus (PO) Rosalia Indah. PO bus asal Karanganyar, Jawa Tangah tersebut dibangun Yustinus Soeroso.

Banyak yang menyangka pemilik PO tersebut berasal dari keluarga yang memiliki harta berlimpah. Nyatanya, pria yang akrab disapa Pak Roso ini merupakan seorang anak buruh tani. Dia memulai karier sebagai kernet (kondektur). 

“Masa kecil saya sangat kurang (mampu), saya enam bersaudara dan bapak saya hanya seorang buruh tani. Saya termotivasi untuk hidup mandiri, sekolah mandiri, sehingga membuat saya memiliki prinsip untuk keluar dari rumah saat dewasa,” ujar Pak Roso dilansir dari kanal YouTube Perpalz. 

Dia menjalani kehidupan dari bawah karena sulitnya mencari pekerjaan di kota dengan ijazah yang pas-pasan, hingga akhirnya menjadi kondektur bus. 

“Dari kondektur pelan-pelan, dengan bekerja keras dan doa dari keluarga akhirnya saya menjadi agen bus Timbul Jaya. Saat itu, saya nyari penumpang sendiri, jadi calo sendiri, apa-apa sendiri,” ujarnya. 

Selama 11 tahun mengabdi di Timbul Jaya sebagai seorang agen, Pak Roso mendapatkan banyak pelajaran. Bahkan, saat itu, istrinya juga membantu bekerja menjadi agen bus, sehingga keduanya memiliki pengalaman di dunia transportasi.

“Apa yang saya dapatkan istri saya juga dapatkan, karena saat itu kami mengelola sampai 36 bus Timbul Jaya. Pada saat itu, segala sesuatunya sudah saya yang menentukan, hampir 90 persen apa-apa saya,” kata Pak Roso. 

Pada 1983, Pak Roso melihat peluang ketika bus Timbul Jaya hanya mengantar penumpang sampai Solo. Padahal, saat itu banyak penumpang dari Jawa Timur, tepatnya ke Blitar. Akhirnya, Pak Roso mencari cara untuk membeli satu unit yang digunakannya untuk mengantar penumpang yang turun di Solo menuju Blitar. Bisnis tersebut berjalan baik dan menambah dua unit pada 1984.

Ini menjadi awal Pak Roso bisa memiliki ratusan unit bus Rosalia Indah pada saat ini. Tapi, itu tak serta-merta mengubahnya menjadi seseorang yang congkak. Dia tetap membumi dan berpenampilan apa adanya. 

“Saya tidak ada tampang pamer, saat jadi kondektur ya seperti ini dan sekarang jadi bos ya seperti ini. Penampilan kondektur saja,” ujarnya. 

Penampilan sederhananya membuat Pak Roso sempat disangka sebagai salah satu pegawai PO Rosalia Indah ketika ada mahasiswa yang ingin menyewa bus. 

“Saya pernah ditanya oleh tamu yang mau sewa bus. Dia bilang mau ketemu Pak Roso. Itu anak mahasiswa UNS. Saya tanya, ‘dek mau ke mana?’ Dia jawab ‘saya mau sewa bus, mau ketemu Pak Roso’. Lalu saya tanya lagi, ‘loh keperluannya apa?’, dia jawab lagi ‘saya mau minta diskon, soalnya kami masih kuliah’,” katanya. 

“Ya karena penyampaian sopan dan tujuannya jelas. Saya bawa ke ruangan, dan di sana dia kaget saat tahu saya Pak Roso. Saya bilang gak apa-apa, memang Pak Roso tampilannya seperti kondektur. Jadi jangan kaget kalau Pak Roso tampilannya begini,” ujar Roso. 

Dia menyebutkan saat ini menggunakan batik hanya untuk tampil di YouTube. “Di sini saja tampilannya necis, biasanya mah enggak begini,” kata sambil tersenyum.

Kini, Pak Roso mulai menyerahkan estafet perusahaan kepada putranya, FX Adimas Rosdian (Dimas). Dia merupakan lulusan Australia

(*)



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network