Rudal Kalibr
Rudal ini digunakan Rusia pada hari pertama invasi ke Ukraina. Rudal Kalibr adalah rudal jelajah yang oleh NATO dinamai SS-N-30A. Senjata ini berjenis rudal jelajah serangan darat (LACM) dari Rusia dan versi perbaikannya dinamai 3M-14E “Club” LACM.
Rudal ini pernah dipakai untuk penyerangan ISIS di Suriah pada 2015. Rudal Kalibr memiliki jangkauan antara 1.500 hingga 2.500 km dan berat sekitar 500 kg. Rudal andalan Angkatan Laut Rusia ini memiliki banyak kelebihan, salah satunya dapat ditembakkan dari sistem peluncuran vertikal umum di berbagai jenis kapal perang dan selam.
Bahkan, kapal perang berukuran kecil pun dapat menampung rudal ini. Tercatat, rudal ini sudah diluncurkan di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, seperti Belarusia, Luhansk, dan Donetsk.
Rudal hipersonik 3M22 Zircon
Senjata hipersonik ini memiliki kecepatan hingga 6 mach dan dapat menembus sistem pertahanan anti rudal tradisional. Rudal ini memakai bahan bakar canggih sehingga bisa menjangkau hingga 1.000 km.
Saat rudal diluncurkan, tekanan udara akan membentuk awan plasma saat bergerak dan menyerap gelombang radio hingga membuatnya tak terlihat oleh sistem radar aktif.
Kapal perang AS bisa mendeteksi rudal ini dari jarak 100 mil sehingga hanya memiliki waktu sekitar satu menit untuk mencegahnya. Dalam 8-10 detik, rudal hipersonik ini dapat menempuh jarak 20 km.
Sementara sistem pencegat rudal Aegis milik Amerika Serikat perlu waktu 8-10 detik mencegah serangan datang. Hal itu membuktikan bahwa pencegat rudal Amerika tak cukup cepat mendeteksi rudal ini.
Untuk mencegat rudal, Amerika Serikat harus mencegatnya saat peluncuran atau menerbangkan objek ke jalurnya.
Rudal balistik Kh-47M2 Kinzhal
Rudal balistik ini memiliki jangkauan 1.500-2.000 km dengan membawa muatan nuklir seberat 480 kg. Melansir laman missilethreat.csis, laporan menyebutkan bahwa Kinzhal memiliki panjang 8 meter, diameter tubuh 1 meter, dan berat peluncurnya 4.300 kg.
Kecepatan rudal ini sama seperti kecepatan rudal hipersonik yaitu di atas 5 mach. Rudal ini mampu membawa hulu ledak fragmentasi seberat 1.100 pon atau hulu ledak nuklir 500 kiloton yang lebih kuat daripada bom Fat Man.
Rudal ini pertama kali dimunculkan pada 2018 saat parade Hari Kemenangan Moskow. Untuk meluncurkan rudal ini harus dari pesawat dengan ketinggian yang tinggi. Tercatat hanya ada 10 hingga 20 pesawat yang bisa meluncurkan rudal ini, salah satunya ialah pesawat MiG-31K. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait