Mengapa Ada Patung Hiu Dan Buaya Di Surabaya? Begini Asal Muasalnya  

Rina Anggraeni
Patung Suroboyo (hiu dan buaya) ikon Kota Surabaya di depan Kebun Binatang Surabaya. (Foto : dparagon).

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Mengapa Ada Patung Hiu Dan Buaya Di Surabaya? Patung ikan sura (hiu) dan buaya memang sangat ikonik di Surabaya, Jawa Timur. Dua patung itu bahkan menjadi simbol Kota Pahlawan hingga saat ini. 

Patung yang menggambarkan dua binatang yang sedang bertarung yakni suro (hiu) dan boyo (buaya) memiliki arti simbol keberanian arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan wilayahnya dengan menentang bahaya. 

Berawal dari perkelahian antara hiu dan buaya yang membuat hiu kelelahan. Hiu pun membuat kesepakatan pembagian wilayah dengan buaya yaitu lautan untuk hiu dan daratan untuk buaya.

Namun, karena ikan di lautan sudah habis, sang hiu pun mencari mangsa di sungai yang merupakan daerah kekuasaan buaya. Buaya yang mengetahui hal itu murka kepada hiu dan akhirnya pertarungan pun dimulai kembali. 

Pada pertarungan itu hiu dengan gesit menggigit ekor buaya. Tak mau kalah, buaya juga membalasnya dengan menggigit ekor hiu hampir putus. Pertarungan kembali terjadi meskipun sudah berdamai. Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat.

Saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul.  Dalam saat sekejap, cairan di sekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang itu. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali.

Hingga, perkelahian pun berakhir ketika hiu kembali ke lautan dan buaya tetap di daratan mempertahankan kekuasaannya. Adapun gambar hiu dan buaya pertama kali muncul dalam souvenir peringatan 10 tahun grup musik ST Caecilia pada tahun 1948-1858.

Hingga logo hiu dan buaya diresmikan pemerintah kolonial sebagai lambang identitas kota Surabaya pada tahun 1920. Lalu dibangun tahun 1988 oleh Arsitek Sutomo Kusnadi dan pemahat Sigit Margono.

Pertarungan antara ikan hiu yang bernama sura dan buaya bernama baya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Namun ada pendapat lain, asal mula patung hiu dan buaya Surabaya berasal dari kata sura dan baya.

Sura berarti jaya atau selamat. Baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti "selamat menghadapi bahaya". Bahaya yang dimaksud yakni serangan tentara Tar-tar yang hendak menghukum raja Jawa. Seharusnya yang dihukum yakni Kartanegara.

Karena Kartanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu oleh tentara Tar-tar itu.  Setelah mengalahkan Jayakatwang, orang Tar-tar itu merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa ke Tiongkok.

Raden Wijaya tidak terima diperlakukan seperti itu. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-tar di pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok. (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network