HIKMAH JUMAT : Dahsyatnya Berbakti Kepada Ibu

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Dalam pandangan Islam, ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan mulia. (Foto: Ist)

Kisah Uwais Al-Qarni

Salah satu kisah inspiratif tentang bakti seorang anak kepada ibunya dalam Islam adalah kisah Uwais Al-Qarni. Uwais adalah seorang pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya. Ia tinggal di Yaman dan hidup dalam kesederhanaan. 

Uwais ingin sekali bertemu dengan Baginda Rasulullah SAW, tetapi ibunya yang sudah tua dan sakit membutuhkan perawatannya. Karena baktinya yang begitu besar kepada sang ibu, Uwais memilih untuk tetap tinggal di Yaman dan merawat ibunya, meskipun itu berarti ia tidak bisa bertemu langsung dengan Baginda Rasulullah SAW.

Baginda Rasulullah SAW kemudian memuji Uwais Al-Qarni di hadapan para sahabat, meskipun mereka belum pernah bertemu dengannya. 

Baginda Rasulullah SAW bahkan berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk meminta do’a dari Uwais Al-Qarni. 

Kisah ini menunjukkan betapa mulianya bakti seorang anak kepada ibunya hingga menjadikan seseorang mendapat penghormatan khusus dari Baginda Rasulullah SAW. Sungguh dahsyat berkah bakti seorang anak terhadap ibunya.

Ibu adalah sosok yang memberikan cinta tanpa syarat kepada anak-anaknya. Ia rela mengorbankan kebahagiaannya demi melihat anak-anaknya tumbuh dengan baik. Oleh karenanya di dalam Islam, pengorbanan ini dihargai dengan pahala yang besar bagi seorang ibu.

Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang ibu yang shalihah akan mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai Islam dan akhlak yang mulia. Peran ibu sangat penting dalam membentuk kepribadian anak dan menentukan arah hidupnya di masa depan.

Berbakti kepada ibu tidak hanya sebatas membantu pekerjaan rumah atau memberikan hadiah, tetapi juga mencakup penghormatan, perhatian, dan do’a yang tulus untuknya. Berbakti kepada ibu adalah bentuk ibadah yang mampu mendekatkan seseorang kepada Allah Ta’la dan surga-Nya.

Demikian pula sebaliknya, ketika seorang anak durhaka kepada orang tuanya, terlebih lagi kepada ibunya, maka perbuatannya itu akan menjauhkan dirinya dari Allah Ta’ala, surga-Nya, dan justru mendekatkan dirinya kepada neraka-Nya. (*)


Proses menyusui hanya bisa dilakukan oleh seorang ibu yang memiliki cinta dan ketulusan bagi buah hatinya. (Foto: Ist)

 

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network