HIKMAH JUMAT : Meraih Kebahagiaan Sejati

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Tak sedikit umat Islam yang terjebak dalam kebahagiaan semu dan sesaat, misalnya dengan cara menumpuk-numpuk harta. (Foto: Ist)

Baginda Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA: “Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya harta atau kemewahan dunia, namun kekayaan adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun demikian, sikap bersyukur adalah pilihan bagi setiap manusia. Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa yang kufur (tidak bersyukur), maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya (tidak membutuhkan sesuatu) lagi Maha Mulia.” (QS. An-Naml [27]: 40).

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk dapat meraih kebahagiaan yang sejati sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, beberapa hal yang wajib dilakukan adalah senantiasa membersihkan jiwa atau hati serta senantiasa bersyukur kepada Allah Ta’ala. 

Orang-orang yang mampu membersihkan jiwa atau hatinya serta senantiasa bersyukur kepada Allah Ta’ala dalam berbagai keadaan, mereka itu adalah orang yang memiliki iman yang kokoh, iman yang sejati. Allah Ta’ala berfirman yang artinya:

“Sungguh berbahagialah (beruntung) orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, orang-orang yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki. Sesungguhnya mereka tidak tercela (karena menggaulinya).

Maka, siapa yang mencari (pelampiasan syahwat) selain itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Sungguh berbahagia/beruntung pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka. Orang-orang yang memelihara shalat mereka. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yaitu) orang-orang yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 1-11).

Mari kita raih kebahagiaan sejati dengan cara menjadi orang yang beriman, selalu berusaha untuk menyucikan jiwa atau hati, memiliki sifat qanaah, sehingga menjadi pribadi-pribadi yang mampu bersyukur dalam berbagai keadaan. Dengan demikian, kita dapat merasakan kebahagiaan sejati tidak hanya di dunia melainkan hingga akhirat nanti.


Mari kita raih kebahagiaan sejati dengan cara menjadi orang yang beriman, selalu berusaha untuk menyucikan jiwa atau hati, memiliki sifat qanaah. (Foto: Ist)
 
 
 
 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network