Kebijakan impor ini berimbas pada anggaran negara yang sekitar 500 triliun rupiah hilang hanya untuk pembelian minyak.
"Ini adalah salah satu alasan mengapa nilai tukar rupiah kita melemah terhadap dolar AS," pungkasnya.
Bahlil kemudian memaparkan bahwa target yang diberikan Presiden Prabowo adalah untuk mencapai lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2028-2029.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan memastikan kestabilan pasokan dalam negeri. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait