Sebagai perbandingan, Elon Musk, pemilik platform X, menyebutkan bahwa chatbot AI-nya, Grok 3, dilatih menggunakan 100.000 GPU Nvidia H100. Sementara itu, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengungkapkan bahwa perusahaannya berencana membeli 350.000 GPU Nvidia H100.
Kejutan Silicon Valley berlanjut dengan peluncuran model R1 DeepSeek pada 20 Januari 2025.
Dalam sebuah wawancara pada tahun 2024, Wenfeng menekankan fokus DeepSeek pada penelitian model besar dan pencapaian kecerdasan umum buatan.
“Prinsip kami adalah bukan menjual dengan kerugian atau mencari keuntungan yang berlebihan. Harga saat ini memungkinkan margin keuntungan yang sederhana di atas biaya kami,” ungkap Wenfeng
Dia juga menambahkan bahwa perusahaan tidak akan menggunakan sumber tertutup dalam pengembangan DeepSeek. “Kami percaya bahwa membangun ekosistem teknologi yang kuat lebih penting,” katanya.
Wenfeng mencatat bahwa industri AI di China telah berupaya mengejar ketertinggalan dari AS, dan dia berharap DeepSeek bisa mengubah narasi tersebut.
“Kami percaya AI China tidak dapat menjadi pengikut selamanya. Kami sering mengatakan ada kesenjangan satu atau dua tahun antara AI China dan Amerika, tetapi kesenjangan yang sebenarnya adalah antara orisinalitas dan peniruan. Jika ini tidak berubah, China akan selalu menjadi pengikut,” tegas Wenfeng. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait