JAKARTA, iNewsSerpong.id- Upaya Mengatasi Kelangkaan minyak goreng dipasaran, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mensuplai sebanyak 11 juta ton minyak goreng ke pedagang.
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi. Peran BUMN yang masif ini membuat pemerintah belum menugaskan Bulog untuk membantu mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Peran BUMN secara masif inilah menjadi alasan utama pemerintah belum memberikan penugasan kepada Bulog. Adapun perusahaan pelat merah di sektor Pangan yang dimaksud diantaranya Holding BUMN Pangan atau ID Food dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI, dan PT Rajawali Nusindo.
"Saat ini yang aktif bantu distribusi dari PPI dan Nusindo, sehingga mana saja yang bisa dikerjakan BUMN, kemarin Pak Erick Thohir juga sampaikan, sampai hari ini sudah lebih dari 11 juta liter yang sudah distribusikan," ujar Arief saat ditemui di Pasar Jaya Kramat Jati, Rabu (6/3/2022).
Meski begitu, lanjut Arief, ada peluang pemerintah memberikan penugasan kepada Bulog bila perkara minyak goreng belum juga teratasi. "Bisa Bulog, bisa ID Food," katanya.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso sebelumnya mengaku belum menerima penugasan dari negara untuk menindaklanjuti tingginya harga minyak goreng di pasaran. Padahal, penugasan itu penting untuk menstabilkan harga dan pasokan pangan dasar itu.
Buwas menjelaskan, ketersediaan komoditas minyak goreng bukan menjadi kewajiban atau tanggung jawab Bulog. Intervensi BUMN di sektor pangan itu akan dilakukan, bila pemerintah telah memberikan penugasan
"Kalau minyak goreng Bulog tidak ada tanggung jawabnya. Dan diberikan kepada Bulog itu penugasan, seperti daging tadi, Bulog itu penugasan, tidak ada kewenangan Bulog untuk terus otomatis mendatangkan," ujar Buwas saat ditemui di kawasan pergudangan Bulog, Jakarta, Jumat kemarin. (*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait