Faktanya, pandemi global memaksa orang tinggal di rumah. Hampir semua kegiatan sehari-hari dilakukan secara online. Pembuat konten memiliki peluang menjangkau lebih bayak audiens.
Selanjutnya, di tengah gaya hidup masyarakat yang berubah maka perusahaan lebih senang memasarkan produk dengan metode user experience atau pengalaman pengguna. Perusahaan lebih fokus menggunakan jasa kreator konten karena dapat menghadirkan konten asli kepada audiens. Dan, platform media sosial baru terus bermunculan sehingga dunia pembuatan konten selalu berubah.
Kreator Konten Pemula
Siapa saja bisa berkarir sebagai kreator konten, tidak perlu khawatir tanpa pengalaman sebelumnya. Sebagai langkah awal adalah memilih platform untuk mendistribusikan konten. Lalu merumuskan bagaimana cara memonetisasi gagasan atau ide melalui platform yang digunakan. Pasalnya, channel yang baru dirintis jangan harap langsung menerima pendapatan.
Untuk meraih pendapatan tidak ada patokan khusus. Pasalnya, setiap kreator konten membutuhkan jangka waktu yang berbeda. Di sisi lain, kreator konten pemula dituntut belajar berbagai hal baru, mulai dari algoritma yang dipakai media sosial, pemasaran melalui media sosial, hingga copywriting. Harap dicatat, untuk menjadi kreator konten tidak mesti harus punya channel, dapat menjadi pembuat konten orang lain yang dibayar.
Melakoni profesi kreator konten yang sukses, ternyata rekomendasi sejumlah sumber yang paham dunia konten hampir seragam. Misalnya, sumber HubSpot menyebut ada sembilan kebiasaan yang dilakukan kreator konten yang telah sukses.
Namun ada lima hal yang mendasar. Pertama, Rajin Membaca, membuat konten yang bagus butuh bekal. Membaca itu adalah sumber bekal. Kedua, Tulis Setiap Ide, biasakan menulis ide yang muncul karena akan menjadi sumber inspirasi.
Ketiga, Pelajari Audiens, seorang kreator konten harus mempelajari dan memahami audiens. Pasalnya, audiens inilah yang menilai konten yang dibuat. Kreator konten yang hebat adalah memahami kondisi audiens luar dalam.
Keempat, Konten Orisinil, buatlah konten dengan gaya dan ciri sendiri yang membedakan dari pencipta konten lainnya. Kelima, Merawat Rasa Ingin Tahu, seorang kreator konten selalu haus akan pengetahuan.
kreator konten harus memahami betul etika dan dampak konten yang diupload. (foto : Ist)
Berkarir sebagai kreator konten memang memiliki peluang dan potensi yang besar. Tak heran kalau semakin banyak orang tertarik menjadi kreator konten.
Sayangnya, tidak sedikit kreator konten belum memahami betul etika dan dampak konten yang didistribusikan di media sosial. Buktinya, masih marak kreator konten harus berurusan dengan aparat keamanan karena melanggar norma dan etika.
"Idealnya, seorang kreator konten harus memahami kode etik dalam membuat konten. Dan, seorang jurnalis semakin dituntut untuk lebih kreatif melahirkan konten" (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait