TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Taman Jaletreng 2 siap diresmikan. Proyek itu dibangun untuk melengkapi Taman Jaletreng 1 yang telah dibuka sejak tahun lalu. Wisata tepi sungai itu berada di Jalan Tekno Widya, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Meski pengerjaannya telah rampung, namun masih terdapat beberapa kondisi fisik Taman Jaletreng 2 yang menuai sorotan. Di antaranya soal tebing tanpa dinding penahan atau turap yang berada di sekitar tembok pembatas taman.
Dari bagian depan, tebing itu tak hanya dibatasi tembok tinggi namun juga dibuat semacam dinding penahan di dasarnya. Dinding penahan itu dibuat dua lapis guna mencegah longsor permukaan tanah di bagian atas.
Tak semua batas tebing di sepanjang tembok pembatas dibuatkan turap atau dinding penahan di dasarnya. Karena di sisi lain, terdapat lebih dari sekira 50 meter tebing yang dibiarkan tanpa penahan turap.
Lokasi tebing tanpa turap itu terbilang rawan longsoran, apalagi saat ini hujan deras kerap melanda. Tembok tinggi yang dibangun sebagai pembatas taman, bisa saja ikut roboh tergerus longsoran.
"Mestinya turap itu dibangun sepanjang pagar pembatas, karena potensi kelongsoran tanah bukan dari sudut situ saja," ungkap salah satu kontraktor H Marliansyah di Tangsel, Senin (21/3/2022).
Dikatakan dia, sepanjang undakan tebing di lokasi itu berpotensi menimbulkan longsoran dari permukaan tanah di bagian atas. Sehingga, sambung dia, seharusnya turap dibangun utuh tanpa ada bagian yang terputus.
"Potensi kelongsoran tanah bisa terjadi dari sepanjang undakan yang ada di lokasi, artinya dari ujung ke ujung. Mestinya undakan itu dibangun sepanjang adanya pagar pembatas," tambahnya.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel membenarkan, Taman Jaletreng 2 itu sudah selesai dan masih dalam masa pemeliharaan. Peresmiannya menunggu kebijakan dari pimpinan.
"Fasilitas dan pekerjaan sudah selesai semua, tinggal menunggu dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pohon-pohonnya," terang Humas Dinas PU Kota Tangsel Fauzi Kemal.
Kemal menjelaskan, sisi tebing tanpa turap di lokasi itu memang dibiarkan sementara waktu menunggu pihak DLH menanami rumput dan pepohonan. Dia menyebut, bahwa longsor tak akan terjadi bila DLH segera menanami pepohonan.
Taman Jaletreng 2 itu sudah selesai dan masih dalam masa pemeliharaan. (Foto : MPI/Hambali)
"Memang sepeti itu. Kalau yang itu dibiarin seperti itu, biar padat sebenarnya. Karena itu kan nanti ditanamin kayak rumput-rumput begitu sama DLH. Maka nya nunggu pohonnya dari DLH biar nggak longsor," tuturnya.
Dari data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangsel diketahui, jika pengerjaan Taman Jaletreng 2 menggunakan dana APBD tahun 2021. Nilai pagu nya mencapai Rp12,4 miliar. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait