JAKARTA, iNewsSerpong.id -Stok minyak goreng melimpah saat harganya di lepas ke pasar. Hal ini pun menjadi pertanyaan masyarakat termasuk Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kaget melihat minyak goreng mengaku bingung dengan stok minyak goreng yang tiba-tiba banjir di pasaran.
Padahal, sebelumnya, minyak goreng begitu langka dan sulit ditemui.
Okezone pun merangkum fakta-fakta menarik terkait minyak goreng melimpah usai kebijakan HET tak diberlakukan lagi, Senin (28/3/2022):
1. Stok Minyak Goreng Tiba-Tiba Banyak
"Saya juga bingung barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua," ujar Mendag Lutfi saat sidak di ritel modern.
2. Mendag Bingung
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kaget melihat minyak goreng tersedia banyak di ritel modern usai aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut.
Penampakan banyaknya stok minyak goreng ini juga membuat Mendag kebingungan.
"Banyak bangat," kata Mendag.
3. Kecurigaan Mendag
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan ada mafia yang mempermaikan minyak goreng. Pasalnya, bila melihat data kebutuhan minyak goreng mestinya tercukupi dengan stok 570 juta liter minyak.
"Ini spekulasi kami ada orang-orang yang tidak sepatutnya dapat hasil dari minyak ini. Artinya misal masuk ke tempat industri," ujar Mendag.
Dia menjelaskan, minyak goreng yang seharusnya dikonsumsi masyarkat malah dialihkan ke industri. Selain itu, stok minyak goreng yang tak ada di pasar diselundupkan ke luar negeri.
4. Sekarang Bisa Beli Minyak Goreng Lebih dari Satu
Mendag juga sempat menemui salah satu pembeli minyak goreng di ritel tersebut.
"Boleh beli dua sekarang, beli tiga juga boleh bu," kata Mendag.
Mendag mengatakan saat ini ketersediaan minyak goreng di pasar ritel modern sudah banyak, sehingga masyarakat tidak perlu lagi dibatasi untuk melakukan pembelian minyak goreng.
"Sekarang permintaan toko itu berapapun sudah bisa dipenuhi 100%, saya sudah melihat bahwa ketersediaannya cukup dan banyak," kata Mendag.
5. Sempat Langka
Minyak goreng menjadi barang yang langka di pasar tradisional maupun ritel modern. Kalaupun ada ketersediaan pembelian minyak goreng di pasar tersebutpun dibatasi maksimal 2 liter untuk satu orang.
Hal tersebut terjadi pada saat kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk 3 jenis minyak goreng, seperti minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana, dan minyak goreng kemasan premium. Minyak goreng tersebut dipasang harga paling tinggi Rp14.000 per liternya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait