Komunikasi yang Baik dan Terbuka
Komunikasi adalah kunci utama keharmonisan rumah tangga. Suami dan istri harus belajar saling mendengarkan, berbicara dengan lembut, dan saling memahami.
Jangan biarkan kesalahpahaman kecil membesar karena kurangnya komunikasi. Rasulullah SAW adalah teladan dalam berbicara dengan para istrinya. Beliau bersikap lembut, penuh kasih, dan tidak pernah berkata kasar.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Aku bermalam di rumah Maimunah pada suatu malam, dan Nabi SAW bersamanya. Aku ingin melihat bagaimana shalat Rasulullah SAW di malam hari. Maka Rasulullah SAW berbincang-bincang dengan keluarganya sejenak, kemudian beliau tidur.”
Menjalankan Peran Sesuai Tuntunan Islam
Dalam Islam, suami adalah pemimpin keluarga (qawwam), sedangkan istri adalah pengatur rumah tangga. Namun keduanya adalah mitra yang saling melengkapi. Suami wajib memberi nafkah lahir batin dan membimbing keluarga dalam ketaatan. Sementara istri menjaga kehormatan diri dan harta suaminya saat suami tidak di rumah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka..." (QS. An-Nisa [4]: 34).
Saling Menghormati dan Menghargai
Rasa hormat dan saling menghargai peran masing-masing antara suami dan istri merupakan fondasi keutuhan rumah tangga. Perbedaan pendapat atau pendapatan itu lumrah, tetapi tidak boleh sampai merendahkan pasangan.
Istri harus menghormati dan menghargai suaminya sebesar apa pun penghasilannya. Suami juga harus menghormati dan menghargai peran istrinya dalam rumah tangga. Baginda Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku." (HR. At-Tirmidzi).
Ibadah Bersama dan Saling Mendo’akan
Rumah tangga yang dipenuhi ibadah akan dirahmati oleh Allah. Usahakan untuk membangun kebiasaan ibadah bersama: shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, berdo’a bersama, dan saling menasihati dalam kebaikan. Rumah tangga seperti inilah yang akan dilindungi dari gangguan setan.
Jangan lelah untuk terus mendoakan pasangan dan anak-anak agar menjadi hamba yang shalih dan dicintai Allah. Salah satu do’a yang dicontohkan adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan [25]: 74).
Dalam Islam, suami adalah pemimpin keluarga (qawwam), sedangkan istri adalah pengatur rumah tangga. Namun keduanya adalah mitra yang saling melengkapi. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
